Mukhlis bersama sejumlah OPD terkait kunjungi pembangunan di Pulau Tangah beberapa hari lalu. Foto/Junaidi |
Namun menurutnya, ada beberapa catatan yang mesti dipertimbangkan pemerintah sebelum membuka lokasi tersebut untuk umum nantinya.
"Yang utama sekali keselamatan angkutan ke pulau. Harus memiliki standar yang jelas karena yang menumpang adalah keluarga yang disertai anak-anak," ujar Darmansyah Darwis di Sekretariat FWP3 Pariaman, Rabu (24/1).
Kapal transportasi ke pulau untuk wisata keluarga, kata dia, harus cocok dengan kondisi laut Pariaman yang tidak bisa ditebak. Kadang tenang dan sewaktu-waktu bisa berubah bergelombang.
"Standar kelaikan angkutan laut ke pulau itu kapalnya harus bisa memecah ombak, meski ombak besar, di atas kapal tetap tenang. Kita bisa mencontoh angkutan pariwisata laut di Bunaken, sehingga keluarga merasa aman membawa anak-anak mereka ke pulau," sambungnya.
Selain itu, imbuh Darmansyah, untuk sebuah destinasi wisata keluarga, pemerintah wajib memberikan pelayanan kesehatan, seperti mendirikan Posko Kesehatan langsung di area Pulau Tangah. Jika sudah demikian, Pulau Tangah akan menjadi destinasi wisata yang diburu wisatawan dari manapun jika semua unsur tersebut sudah terpenuhi.
Ia memuji niat Pemko Pariaman yang berniat mendirikan berbagai atraksi keluarga di pulau seluas 2,4 hektare tersebut. Menurutnya, dengan akan dibangunnya taman burung, kolam mandi, area bermain anak, pemerintah tidak lupa juga memasukan nilai-nilai edukasi.
"Wisata keluarga dibarengi edukasi sangat penting, selain berwisata, wawasan anak-anak ikut bertambah," tandasnya.
Sebelumnya, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman punya progress untuk Pulau Tangah. Pihaknya mengestimasikan anggaran Rp30 miliar untuk mewujudakan impian tersebut secara bertahap.
"Sesuai masterplan, perlu anggaran Rp30 miliar. Saat ini kita sudah bangun dermaga apung, 15 gazebo dan sepanjang 800 meter jalur pedestrian," ujarnya.
Anggaran Rp30 miliar tersebut, tambah Mukhlis, adalah untuk pembangunan taman burung, area bermain anak, kolam pemandian air tawar dan beberapa item penunjang lainnya.
Mukhlis mengatakan, Pulau Tangah, baru akan dibuka untuk umum jika segala fasiitas di pulau itu sudah memadai. (OLP)