Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman Ir Syafinal Akbar MT. FOTO/istimewa |
"Konteks demokrasi pilkada kita maknai dengan cerdas. Berbeda pilihan adalah hal yang lumrah, namun perbedaan tersebut harus kita sikapi dengan tetap menjaga hubungan yang baik antara sesama warga," kata Syafinal Akbar, Minggu di Pariaman (7/1).
Ia menilai siapa saja sah-sah saja menjadi tim sukses pasangan calon di Pilwako Pariaman. Menjadi tim sukses menurutnya adalah pilihan politik, tidak untuk menjelekkan lawan politik yang berimbas pada perpecahan jalinan pertemanan, persaudaraan yang telah sekian lama terjalin sesama warga.
"Tim sukses adalah hak setiap warga negara. Tim sukses mestinya menjual program calon agar dipilih oleh masyarakat. Silahkan, namun jangan sampai menjelek-jelekan calon lain karena ini akan menurunkan kualitas demokrasi," imbuhnya.
Hal itu ia katakan karena jelang pendaftaran calon 8-10 Januari ke KPU, banyak sekali terjadi perang opini di media sosial. Perang opini bahkan sudah mulai menyentuh topik-topik sensitif seperti menjelekkan parpol pengusung, calon dan pribadi kandidat.
Media sosial yang saat ini telah menjadi gaya hidup masyarakat, ia nilai potensial jadi pemicu pertikaian di tengah masyarakat jika tidak dipergunakan secara bertanggungjawab.
"Kita melihat sudah berapa banyak pengguna medsos di Indonesia tersangkut kasus hukum karena postingan mereka. Kita tidak ingin hal ini terjadi di Pariaman. Mari kita tunjukan kualitas demokrasi warga Pariaman yang bermartabat dan rasa badunsanak hingga ke media sosial," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sudah ada beberapa postingan di jejaring sosial berbau SARA menyintas Pilwako Pariaman seperti ajakan tidak memilih partai tertentu yang dia anggap musuh agama tertentu. Akun-akun yang sempat terpantau itu diduga punya motif jahat berniat memecah.
Postingan berbau SARA tersebut, selain mengandung ujaran kebencian, juga berpotensi menimbulkan gesekan di tengah masyarakat yang merasa dirugikan. (OLP)