Bupati Padangpariaman Ali Mukhni, wakil bupati Suhatri Bur dan Ketua DPRD Padangpariaman Faisal Arifin, foto bersama dengan pembalap TdS sebelum start di Anai Resort. Foto/Nanda |
Meskipun bukan menjadi lokasi grand start, namun pelaksanaan start etape ke-8 di salah satu objek wisata unggulan Padangpariaman itu tidak kalah meriah dengan daerah lain yang menjadi lokasi start pada etape sebelumnya.
Rombongan pebalap dan official akan melintasi sejumlah daerah di Padangpariaman seperti Sicincin, Sungai Sariak, Sungai Limau dan Batang Gasan dan disambut masyarakat di sepanjang jalan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni menegaskan bahwa Padangpariaman siap menjadi lokasi Grand Start Tour De Singkarak di tahun 2018 mendatang.
"Kita siap, jika ada daerah lain yang tidak siap, kita bersedia untuk menjadi lokasi Grand Start dan Grand Opening," ujarnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan TdS di Padangpariaman berdampak meningkatnya kunjungan wisatawan ke Padangpariaman. Meskipun belum signifikan, namun melalui promosi pada ajang TdS, perlahan kunjungan wisatawan akan terus meningkat.
"Peningkatan tentu ada. Meskipun belum maksimal, namun dalam waktu ke waktu peningkatan terus terlihat," ujarnya.
Ali Mukhni mengaku saat ini fasilitas pariwisata di Padangpariaman belum memadai. Belum adanya akomondasi bagi wisatawan seperti hotel berbintang dan restoran modern, menjadi salah satu faktor yang belum mendukung peningkatan wisatawan.
"Namun di tahun 2018 mendatang, akan berdiri hotel berbintang lima yang siap menerima wisatawan dan peserta TdS. Jika memang Padangpariaman menjadi grand start di tahun esok, peserta TdS dipastikan sudah menginap di Padangpariaman dengan beroperasinya hotel dikawasan Grand City bandara BIM," ujarnya.
Menurut dia, iven TdS bukan untuk mendatangkan wistawan dalam waktu dekat, namun jangka panjang. Pihaknya memanfaatkan peluang promosi keindahan alam dan serba serbi Padangpariaman melalui media internasional partner TdS.
"Sebetulnya kita menggunakan peluang promosinya. Bisa banyangkan mahalnya biaya promosi internasional. Nah, dengan digelarnya TdS dengan level internasional, kita bisa dapat promosi," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang komisioner UCI asal Belanda, Martin, mengapresiasi tingginya antusias masyarakat Sumatera Barat menyaksikan gelaran TdS pada etape 8.
Ia mengungkapkan banyak hal yang berkesan selama berada di Padangpariaman. Aneka ragam makan, budaya dan keramahan masyarakat Sumatera Barat membuat ia bersama komisioner UCI lainnya betah berada di Sumatera Barat
"Makanannya enak, orang Padangpariaman baik, nasi gorengnya enak," ungkapnya terbata-bata. (Nanda)