Peluncuran ini sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat secara luas tentang tahapan yang dilalui selama “alek” sekali lima tahunan itu.
Pemilihan si Tambua sebagai maskot Pilwako Pariaman sangat tepat. Sebagai salah satu alat musik, genderang tambua mampu memompa semangat anak Tabuik pada tiap prosesi tabuik. Hal ini memberikan makna bahwa pilkada di Kota Pariaman akan dilaksanakan dengan penuh semangat dan damai.
Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria dalam sambutannya mengatakan, peluncuran pilwako bukanlah pertanda awal KPU Kota Pariaman melaksanakan tahapan pilkada. Sebelum dilakukan peluncuran, pihaknya sejak awal telah mensosialisasikan mekanisme dan teknis pilkada kepada masyarakat di berbagai waktu dan tempat.
“Kita telah mengawali kegiatan sosialisasi sejak awal, sebelum ditetapkannya tahapan pilkada serentak. Kita memberikan informasi awal kepada masyarakat tentang pemilahan walikota dan wakil walikota Pariaman dalam berbagai kesempatan. Dengan dilakukannya peluncuran hari ini, kami akan lebih massifkan sosialisasi kepada masyarakat tentang tahapan dan mekanisme pilkada ini,” ujarnya.
Ia meyakinkan bahwa pihaknya telah siap menyelenggarakan pilkada. Berbagai persiapan telah dilakukan. Dari sisi anggaran, KPU Kota Pariaman bersama Pemko Pariaman telah melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPDH) anggaran penyelenggaran pilkada pada awal Agustus 2017 silam dan berbagai kegiatan sosialiasasi kepada stake holder dan elemen masyarakat di Kota Pariaman.
Disisi lain, KPU Kota Pariaman juga telah melakukan perekrutan tenaga outsourching untuk mengimbangi peningkatan beban kerja KPU yang meningkat karena beriringan dengan tahapan pemilu legislatif 2019.
Sementara itu, jelas dia, tingkat partisipasi pemilih menjadi pekerjaan rumah yang akan diselesaikan oleh pihaknya. Di samping optimaliasasi teknis pelaksanaan pilkada, memaksimalkan partisipasi pemilih pada pilkada melalui berbagai program sosialiasasi akan terus dilakukan.
“Berkaca dari tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat tahun 2015 di Kota Pariman yang berada pada angka 67,8 persen. Namun dengan sosialiasasi yang optimal dan didukung oleh seluruh pihak, target 75 persen partisipasi pemilih pilkada nanti insya Allah dapat dicapai,” ujarnya optimis.
Sementara itu, anggota KPU RI Wahyu Setiawan optimis tingkat partisiapasi pemilih pada pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018 akan meningkat. Keyakinan itu muncul setelah melihat dukungan dan kontribusi seluruh pihak terkait di kota Pariaman dalam mensukseskan penyelenggaraan pilkada.
KPU, kata dia, memiliki berbagai program stategis sosialiasasi pilkada yang menyasar seluruh segmen pemilih. Program itu sebahagian telah dilaksanakan oleh KPU Kota Pariaman dan lainnya dilaksanakan menyesuaikan dengan tahapan pilkada.
“Saya sudah lihat bagaimana seluruh elemen di kota ini mensosialisasikan pilkada, kita yakin dengan massifnya sosialiasasi yang dilakukan seluruh pihak, target partisipasi pemilih dapat dicapai,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh masyakat menjadi agen sosialiasasi pilkada di lingkungan masing-masing, sehingga berdampak pada peningkatakan partisipasi pemilih pada pilwako mendatang.
“Semua terlibat, setiap masyarakat bisa menjadi agen sosialiasasi di masing-masing lingkungannya. Dengan demikian, target tingkat partisipasi akan tercapai,” pungkasnya.
Peluncuran pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman juga akan dimeriahkan dengan gebyar musik pilkada. Selain penampilan musisi dan grup band ternama Sumatera Barat, musisi minang kocak, Ajo Buset juga akan mengedukasi masyarakat tentang pilkada melalui lagu dan lawakan khasnya. (Nanda)