"Program rumah pintar menjadi salah satu upaya mendorong partisipasi pemilih masyarakat dalam pemilu. Di samping itu, KPU Kota Pariaman memiliki upaya lain mendorong tingkat partisipasi dan pendidikan politik," ujar Wahyu Setiawan.
Di Indonesia, kata Wahyu, saat ini telah terdapat 326 rumah pintar pemilu yang ada di kantor KPU tingkat kota/kabupaten dan provinsi dan ditargetkan akhir tahun 2018 seluruh kantor KPU di Indonesia telah memiliki rumah pintar pemilu.
"Di tahun 2018 akhir, kita targetkan seluruh kantor KPU di provinsi dan di daerah sudah memiliki rumah pintar pemilu," sebutnya.
Untuk mengoptimalkan pendidikan kepemiluan di Kota Pariaman, Wahyu meminta agar Walikota Pariaman menjadikan rumah pintar pemilu sebagai tujuan wisata edukasi kepemiluan di Kota Pariaman.
Tidak hanya untuk pelajar, namun rumah pintar yang menyajikan data dan sejarah kepemiluan secara audio visual itu, juga dapat digunakan oleh parpol yang ingin melaksanakan kursus kepemiluan.
"Bisa dijadikan tujuan wisata edukasi. Pelajar di Kota Pariaman datang atau kita undang ke rumah pintar ini, lalu diberikan kursus tentang kepemiluan," ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Wahyu mengapresiasi dukungan dan kepedulian yang tinggi dari Pemko Pariaman terhadap keberadaan rumah pintar pemilu Kota Pariaman. Dukungan alokasi APBD ia sebut sebagai bukti keseriusan Pemko Pariaman terhadap pendidikan kepemiluan.
Menjawab saran KPU RI, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dalam waktu dekat akan menginstruksikan kepala sekolah di Kota Pariaman melakukan studi edukasi ke rumah pintar pemilu KPU Kota Pariaman.
"Kita akan buat edaran agar masing-masing sekolah melakukan wisata edukasi kepemiluan ke kantor KPU. Mudah-mudahan dalam waktu dekat jika KPUnya sudah siap, kita akan instruksikan sekolah melakukan wisata edukasi ke KPU," ujarnya.
Menurut Mukhlis, keberadaan rumah pintar pemilu yang didukung dengan audio visual, simulasi dan diskusi tentang pilkada, akan optimal memberikan pendidikan kepemiluan kepada masyarakat.
Ia menilai, KPU Kota Pariaman yang diisi oleh komisioner yang berpengalaman telah berhasil melaksanakan fungsi utamanya, yaitu menyelenggarakan pemilu legislatif 2014, pemilihan presiden 2014 dan pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2015.
"Sejauh ini KPU Kota Pariaman kita nilai telah sukses menjadi penyelenggara pemilu dan pilkada di Kota Pariaman. Sukses dari sisi penyelenggaraan dan sukses dari sisi hasil," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria menjelaskan, rumah pintar pemilu KPU Kota Pariaman dibangun layaknya ruangan pameran. Sebagai ruangan pameran edukasi, rumah pintar pemilu dapat memberikan informasi tentang kepemiluan yang didukung dengan instrumen audio dan visual.
"Layaknya ruangan pameran, pengunjung akan disajikan sejarah, data kepemiluan secara audio visual," ujarnya.
Meskipun masih terdapat kekurangan, pihaknya terus akan berbenah. Dengan didukung oleh Pemko Pariaman melalui alokasi APBD, akan mewujudkan rumah pintar pemilu KPU Kota Pariaman sebagai pusat edukasi kepemiluan.
"Kita akan terus benahi dan lengkapi kekurangan saat ini. Dengan dukungan Pemko Pariaman, insya Allah rumah pintar ini bisa mengedukasi masyarakat Pariaman tentang kepemiluan," harap Boedi.
Peresmian rumah pintar pemilu KPU Kota Pariaman juga dihadiri oleh jajaran KPU Provinsi Sumatera Barat dan Bawaslu Sumatera Barat. Ikut mendampingi walikota, ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin. (Nanda)