Pemutaran film G30S/PKI di Makodim 0308/Pariaman |
Menurutnya, pemutaran ulang kembali film tersebut dapat merecall atau mengingatkan kembali masyarakat Indonesia akan bahaya laten komunis. Sedangkan bagi generasi muda yang belum mengetahui sejarah kekejaman pemberontakan PKI menjadi tahu sejarah.
“Pemutaran film ini penting agar generasi muda angkatan 90an yang tidak megetahui peristiwa sejarah ini dapat memahami bahaya laten komunis, salah satunya melalui nonton bareng ini,” ujarnya usai nonton bareng (nobar) pemutaran film sejarah pemberontakan G30S/PKI di lapangan Makodim 0308/Pariaman, Jumat (22/9/2017) malam.
Tidak lagi diputarnya film sejarah G30S PKI dan berkurangnya jam mata pelajaran pendidikan pancasila atau P4 paska jatuhnya orde baru P4, imbuh Mukhlis, membuat banyak generasi muda yang hidup setelah era 90 an nyaris tidak mengetahui sejarah G30S/PKI.
Kedepan, kata dia, perlu disampaikan materi sejarah pemberontakan G30S/PKI kepada generasi muda dan pelajar sejak dini.
Sementara itu, Komandan Kodim 0308/Pariaman Letkol ARH Hermawansyah, mengatakan pihaknya siap membagikan file film sejarah G30S PKI kepada masyarakat dan ormas yang ingin memutar kembali film tersebut. Sejauh ini, kata dia, sudah banyak elemen masyarakat, ormas dan tokoh masyakat yang mengingingkan film sejarah tersebut diputar di tempatnya masing-masing.
“Saat ini banyak tuntutan masyarakat agar film sejarah G30S/PKI untuk diputar kembali. Kita akan fasilitasi dengan membagikan file film tersebut,” ujarnya.
Menurut Hermawansyah, film yang akan dibagikan aslinya memiliki durasi hingga lebih dari dua jam. Namun telah diedit dan dipersingkat sehingga berdurasi 1 jam 20 menit. Ada beberapa adegan, khususnya adegan penyiksaaan pahlawan revolusi oleh pemberontak PKI yang kita hapus, karena ada anak-anak juga yang akan menonton. "Namun tidak menghilangkan sejarah pemberontakan yang dilakukan oleh PKI," sebutnya.
Meskipun PKI secara organisasi telah bubar dan terlarang, namun gerakan untuk menghidupkan paham komunis yang dicetuskan oleh Karl Mark, di Indonesia mesti diwaspadai. Di wilayah toritorial Kodim 0308/Pariaman hingga saat ini, kata dia belum ditemukan indikasi adanya aktivitas masyarakat yang mengarah pada gerakan komunis atau paham PKI.
“Jika mereka bergerak terang-terangan, kita juga akan lawan secara terang-terangan juga,” tegasnya. (Nanda)