 |
Sanggar Mustika Minang Duo sendiri merupakan kelompok informasi masyarakat (IKM) yang difasilitasi oleh Kominfo Kota Pariaman dalam lomba tersebut.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, lomba tersebut merupakan langkah pemprov untuk melestarikan nilai budaya tradisional Minangkabau. Pihaknya sangat serius melestarikan segala bentuk tradisi minang asli.
Kata dia, media tradisional memiliki peran mengembangkan nilai-nilai tradisi tersebut melalui penyebaran informasi yang dikemas dalam bentuk khasanah lokal--berupa seni--terhadap kalangan masyarakat.
Kepala Diskominfo Sumbar Yeflin Luandri mengatakan pelaksanaan lomba media tradisional tahun 2016 Sumbar diraih oleh Kota Solok yang pada akhirnya berhasil menduduki tempat pertama lomba serupa tingkat nasional.
"Kami berharap juara pertama (kota Padang) tingkat Provinsi Sumbar tahun ini juga bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk meraih kembali juara satu tingkat nasional," kata dia.
Untuk Sanggar Mustika Minang Duo, tidak sebatas hanya peringkat tiga saja. Para anggota pemain sanggar di bawah pimpinan Eka Fitria itu, juga terbaik dalam kategori pemeran perempuan, kategori penampilan pentas terbaik dan kategori sutradara terbaik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Pariaman Yalviendri didampingi Kabid IKP Evi Irma dan Kasi Liphum Yati Syerlina, berharap di tahun-tahun mendatang Kota Pariaman mampu juga mewakili Sumbar ke tingkat nasional.
"Tahun depan kita harapkan kota Pariaman mampu bicara lebih dengan menjadi wakil Sumbar di lomba media tradisional tingkat nasional," ungkapnya. (Phaik/OLP)
