Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria dan Kordiv Perencanaan dan Data KPU Kota Pariaman Alfiandri Zaharmi mengatakan, pemilihan ketua OSIS SMA Negeri 2 nyaris seperti pelaksanaan Pilwako Pariaman. Dengan pelaksanaan seluruh tahapan pilkada yang dimulai dari tahapan pembentukan panitia adhoc, pemutakhiran data pemilih, kampanye hingga pelantikan ketua OSIS terpilih.
“Semuanya meniru tahapan Pilwako, namun beberapa persyaratan dalam pemilihan ketua OSIS kita sesuaikan dengan kondisi siswa seperti persyaratan dukungan dan persyaratan pemilih,” jelasnya.
Kerjasama tersebut, kata dia, menjadi langkah pihaknya untuk mengenalkan tahapan dan teknis pilkada kepada pelajar sejak dini. Meskipun baru dilaksanakan di satu sekolah, namun KPU Kota Pariaman tidak menutup kemungkinan menjalin kerjasama dengan SMA lainnya di Kota Pariaman yang ingin menerapkan teknis Pilwako pada pemilihan OSISnya.
“Kita siap kerjasama dengan SMA lainnya. Ini (SMA Negeri 2 Pariaman) menjadi pilot project bagi KPU dan bisa menjadi percontohan bagi pemilihan pengurus OSIS di SMA lainnya di Kota Pariaman,” sambungnya.
Mendukung kegiatan itu, KPU Kota Pariaman juga sharing anggaran KPU yang dialokosikan untuk bidang sosialisasi pemilih pemula dan didukung oleh anggaran SMA Negeri 2 Pariaman.
“Kita dukung dengan anggaran pada pos pendidikan pemilih pemula pada divisi sosialiasasi,” sebutnya.
Wakil Kesiswaan SMA Negeri 2 Pariaman Elkhiyani, optimis pemilihan ketua OSIS di SMA Negeri 2 Pariaman yang mengimplementasikan tahapan dan teknis Pilwako dapat dijalankan dengan optimal.
Kata dia, bimbingan dan koordinasi yang dilakukan oleh KPU Kota Pariaman secara intensif kepada Panitia Pemilihan Ketua OSIS (P2KO) SMA Negeri 2 Pariaman sebagai penyelenggara di sekolah, dipastikan tidak akan menemui kendala dalam pelaksanaannya.
Ia menargetkan pemilihan ketua OSIS di SMA tersebut akan rampung pada Oktober 2017, setelah dibentuknya panitia pemilihan.
“Dalam minggu ini kita akan SK kan panitia pemilihan dan yang sudah diberikan bimbingan teknis. Kita yakin seluruh teknis tahapan pilkada dapat kita terapkan pada pemilihan OSIS di SMA kita, tentunya dengan penyesuaian beberapa persyarataan,” sebutnya.
Menurutnya, pemilihan ketua OSIS yang mengaplikasikan tahapan dan teknis pilkada mendapatkan respon yang positif dari siswa. Kegiatan tersebut ia yakini akan menjadi pengalaman berharga tidak hanya bagi panitia, tapi juga bagi siswa yang menjadi pemilih dan calon peserta pemilihan ketua OSIS.
“Ini jadi pengalaman yang berharga bagi siswa kami, bukan hanya panitianya saja, namun juga bagi seluruh siswa yang menggunakan hak pilih dan kandidat atau calon,” pungkasnya. (Nanda)