Tiga figur sentral politik Pariaman dalam satu kabin mobil atap terbuka. Foto: Phaik |
Peserta mulai dari anak TK hingga SMA/sederajat hingga personil TNI/Polri dan sejumlah badan usaha milik daerah/negara, berusaha memberikan penampilan terbaiknya di puncak peringatan kemerdekaan NKRI itu.
Iring-iringan peserta pawai dilepas oleh Walikota Pariaman Mukhlis Rahman di halaman Balaikota. Ia didampingi oleh Wakil Walikota Genius Umar dan Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin di cuaca yang begitu cerahnya. Unsur Forkopimda juga terlihat di barisan depan: Dandim 0308/Pariaman Letkol Arh Hermawansyah, Kapolres Pariaman AKBP Bagus Suropratomo, Kepala Kemenag Pariaman M Nur dan Sekda Kota Pariaman Indra Sakti.
Walikota Pariaman Mukhlis terlihat antusias melepas rombongan pawai. Ia mengatakan, banyaknya peserta dalam acara akbar tahunan serentak di seluruh Indonesia itu, menandakan tingginya rasa kebangsaan oleh anak negeri Pariaman.
Pawai 18 Agustus di Pariaman, terlihat keragaman suku bangsa dari kostum yang dikenakan para peserta. Menurut Mukhlis hal itu pertanda baik bagi kesatuan bangsa dalam keragaman agama, bahasa, adat dan warna kulit dalam bingkai NKRI.
Pawai kemerdekaan juga memperlihatkan keakraban tiga motor pembangunan Pariaman di atas mobil atap terbuka. Ia juga tiga figur sentral ranah politik di Pariaman. Mukhlis Rahman, Genius Umar dan Mardison Mahyuddin terlihat cerah melambaikan tangannya pada masyarakat di sepanjang jalan arakan pawai. Isu positif mendinginkan di tengah melepuhnya suhu Pilkada Pariaman 2018.
Pawai Alegoris, sejumlah akses ke jalan utama menuju Pantai Gandoriah macet total hingga tuntasnya semua iring-iringan pawai dari balaikota. Aparat berkepentingan terlihat sibuk mengatur lalu-lintas di tengah riuhnya bunyi sirine dan sorak gembira peserta dan warga.
Pawai yang menyisakan pekerjaan berat bagi pasukan kuning keesokan harinya itu, dinilai merupakan salah satu pawai terbesar yang pernah diselenggarakan di Kota Pariaman. Tak sampai 1x24 jam, sepanjang jalan dilalui penuh sampah, kembali kemas oleh pasukan kuning yang tak pernah hendak dipuji itu. (OLP)