 |
"Hal ini menunjukan bahwa pelayanan kesehatan yang ada di Kuraitaji telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Akreditasi ini bentuk penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI," ujar Sekdako Pariaman Indra Sakti, di Pariaman Selatan, Selasa (22/8/2017).
Dengan diterimanya Akreditasi Utama oleh Puskesmas Kuraitaji, kata Indra Sakti, menunjukan Pemko Pariaman serius dalam memberikan pelayanan kesehatan prima kepada masyarakatnya.
"Ke depan kita bertekad akan meningkatkan akreditasi puskesmas ini menjadi 'Akreditasi Paripurna' yang merupakan akreditasi tertinggi dari pemerintah," sebutnya.
Ia menambahkan, selama ini pihaknya telah banyak membangun sarana dan prasarana kesehatan masyarakat. Bahkan telah meningkatkan status Puskesmas Kampung Baru Padusunan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah bernama RSUD dr Sadikin.
"Semoga dengan diterimanya akreditasi ini akan lebih meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat--sehingga bukan hanya label akreditasi saja--tetapi benar-benar sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat," pungkasnya.
Kepala Puskesmas Kuraitaji Ramadhani, mengatakan Puskesmas Kuraitaji termasuk puskesmas tertua di Pariaman yang berdiri sejak tahun 1981. Puskesmas itu juga hancur akibat gempa besar 2009 dan dibangun kembali pada 2014.
Puskesmas Kuraitaji, puji dia, selain puskesmas ramah anak, juga sebagai puskesmas santun lansia, puskesmas dengan 5 kamar rawatan, poned (persalinan) serta sebagai Puskesmas LKB HIV di kota Pariaman.
Di puskesmas itu, sambung dia, memiliki 42 ASN, 1 tenaga kontrak, 3 dokter umum, 1 dokter gigi dan 1 tenaga apoteker.
"Kami juga puskesmas yang buka 24 jam untuk persalinan dan IGD," terangnya.
Untuk diketahui, tingkatan untuk akreditasi dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai dari Akreditasi Dasar, Madya, Utama, dan Paripurna. Untuk tingkat Akreditasi Paripurna, hanya di Pulau Jawa yang telah meraihnya.
"Karena itu kami berusaha untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik untuk menuju Akreditasi Paripurna. Kota Pariaman yang pertama mendapatkannya nanti," dokter muda itu meyakini. (Juned/OLP)
