116 orang jemaah calon haji (JCH) asal Kota Pariaman tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 15 bersama dengan Kota Padang dan Kabupaten Padangpariaman.
Kepala Kamenag Kota Paariaman Muhammad Nur, mengatakan JCH asal Kota Pariaman akan mulai diterbangkan tanggal 12 Agustus 2017 mendatang.
Ia mengharapkan, JCH Kota Pariaman sepulang menyelesaikan rangkaian ibadah haji bisa menjadi motivator kehidupan beragama di Kota Pariaman.
"Sepulang berhaji, jemaah nantinya menularkan pengaruh positif kepada masyarakat untuk lebih aktif mengajak masyarakat mendekatkan ke agama. Kita harapkan mendukung program Kota Pariaman yang mendorong program keagamaan, seperti magrib mengaji dan subuh mubaroq," ujarnya.
Ia berkata, seluruh jemaah calon haji yang telah menyelesaikan ibadah haji akan langsung tergabung dengan Persaudaran Haji Indonesia, dapat mengoptimalkan organisasi tersebut bergerak di bidang dakwah kepada masyarakat dan pendidikan.
Sebagai persiapan, 116 orang JCH tergabung dalam kloter Sumatera Barat telah melaksanakan menasik 10 kali yang dilaksanakan oleh panitia dan juga dilaksananakan secara mandiri.
Ia juga mengingatkan, JCH membawa BPJS untuk megantisipasi kondisi yang mungkin terjadi selama berhaji.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VIII, Jon Kenedy Aziz mengimbau agar JCH mengantisipasi kondisi cuaca ektrim di Mekkah.
"Kondisi cuaca yang ekstrim harus dilakukan persiapan. Kita dapat menghindari dehidrasi dengan cara membawa handuk kecil yang dibasahi dengan air untuk mengatasi cuaca yang panas dan banyak konsumsi air putih," ujarnya.
Di saat yang sama Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, mengajak JCH asal Kota Pariaman dapat mendukung program magrib mengaji dan subuh mubaroq sepulang dari berhaji. Selama ini, kata dia, program magrib mengaji dan subuh mubaroq sangat minim dihadiri oleh masyarakat dan lebih dominan dihadiri oleh pejabat Kota Pariaman.
Ia juga berpesan JCH yang menjadi duta daerah agar berbaur dengan Jemaah asal daerah dan negara lain dan menjaga hubungan sesama jemaah.
"Jemaah haji Kota Pariaman menjadi etalase masyarakat Indonesia bagi dunia luar. Kesan baik akan berdampak baik pula bagi Indonesia," ujarnya.
Ia juga berpesan agar JCH melakukan skala prioritas melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dan menghindari keluar dari penginapan untuk melakukan kegiatan lain non ibadah. (Nanda)