Sekarang, kata dia, semua yang ada di medsos dianggap paling benar. Tidak jarang, medsos menjadi acuan.
"Siapapun bisa memberikan sampah di medsos. dalam bentuk fitnah dan ghibah untuk menggiring opini agar tujuan pribadi dan kelompoknya tercapai," katanya dalam acara serasehan KIM di aula Kantor Camat Pariaman Tengah, Rabu (23/8).
Ia menilai saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari smartphone seluler. Kemudahan mengakses teknologi membuat informasi mengalir dengan bebas di antara masyarakat. Hal ini semakin mengkhawatirkan karena tersebar tanpa sensor.
Salah satu ancamannya menurut dia, di samping konten dewasa juga merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat yang saling curiga mencurigai, negatif thinking dan secara sengaja merusak kehidupan masyarakat dari tentram dan damai menjadi ribut dan pecah belah.
"ini sangat membahayakan terutama bagi generasi muda yang tengah dalam masa pencarian jati diri dan perhatian." jelasnya.
Kelompok Informasi Masyarakat disingkat KIM yang terbentuk adalah masyarakat yang cerdas bisa memanfaatkan medsos untuk hal-hal positif. Seyogyanya, medsos harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas dan membangun produktivitas generasi muda.
"Medsos tidak hanya secara cerdas tapi juga produktif, kreatif dan pintar. Kita tidak ingin dipermainkan diperdaya dan diperalat medsos baik secara konten dan teknologi," kata dia.
Menurut Ari (40) Salah seorang penggiat medsos mengatakan, medsos saat ini berkembang tidak terkendali. Banyak informasi bohong yang tersebar bebas dan sering menyesatkan.
"Sekarang banyak hoax yang beredar lewat medsos, banyak info yang nggak jelas dan bersifat sindiran sebaiknya diabaikan karena orangnya tak bertanggungjawab," ungkapnya. (Nanda)