Menperin Airlangga H didampingi Wagub Nasrul Abit bersama penerima bantuan mesin dan bordir di UPI Convention Center, Padang, Sabtu (26/8). |
Ia juga apresiasi daerah yang telah aktif untuk membina Industri Kecil Menengah (IKM), produk unggulan seperti pangan, makanan ringan, sulaman dan kerajinan lainnya.
"Sumbar punya potensi besar sebagai tumbuhnya IKM karena juga tujuan wisata dunia," kata Airlangga saat penyerahan bantuan mesin las dan alat bordir, bersamaan dengan wisuda SMK, SMAK dan SMTI Padang di UPI Convention Center, Padang, Sabtu (26/8).
Guna mendukung eksisnya IKM, Kemenperin telah membangun sentra-sentra yang dibiayai sepenuhnya oleh dana pusat. Seperti tahun ini pembangunan sentra IKM rendang di Kota Payakumbuh dan tahun depan direncanakan sentra IKM coklat di Padangpariaman.
Menyikapi hal itu Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padangpariaman Hendra Aswara, Senin (28/8), di Pariaman, mengatakan perhatian Kementerian Perindustrian sangat tinggi. Kata dia, usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Padangpariaman telah diproses dan direncanakan dianggarkan pada APBN 2018.
"Alhamdulillah, Bapak Menteri dukung dua usulan DAK dari Padangpariaman untuk tahun 2018," kata Hendra yang saat itu menerima bantaun mesin las untuk 7 IKM.
DAK tersebut yakni untuk pengembangan kawasan peruntukan industri di Nagari Kasang, Batang Anai dan pembangunan sentra IKM Cokelat di Malibou Anai, 2x11 Kayu Tanam.
"Insya allah, kedua kegiatan tersebut tahun ini sudah selesai masterplannya," kata dia.
Dijelaskannya bahwa untuk sentra IKM Cokelat, telah diajukan usulan DAK sebesar Rp18 miliar. Sentra IKM Cokelat seluas 5 hektare itu nantinya seebagai kawasan terpadu dari hulu ke hilir tanaman coklat. Mulai dari kebun percontohan, pengolahan, kemasan dan pemasaran. Pembangunan dimulai tahun 2018.
"Jadi wisawatan pecinta cokelat bisa melihat langsung proses tanam hingga membeli produk cokelat sambil menikmati kesejukan alam Malibou. Sentra IKM cokelat ini satu-satunya di Sumbar yang lokasinya sangat strategis di pinggir jalan nasional Padang-Bukittinggi, kawasan rest area Malibou Anai. Kita optimis akan menjadi destinasi wisata unggulan ranah minang ke depan," imbuhnya.
Sedangkan Kawasan Industri Padangpariaman yang berdekatan dengan Padang Industrial Park, saat ini sedang pendataan sertifikat lahan oleh perangkat nagari dan korong setempat. Kawasan industri seluas 70 hektare tersebut telah dimulai sejak tahun 2008 yang lalu, namun sempat tertunda.
"Kita fokus tumbuhkan industri, karena kita ingin membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Mantan Kabag Humas itu. (HA/OLP)