Korban tersebut merupakan pengendara sepeda motor yang saat kejadian menyeberang jembatan. Usai berhasil dievakuasi oleh tim gabungan BPBD Padangpariaman, Polres Pariaman dan Satpol PP Padangpariaman, korban dirujuk ke Puskesmas Lubuk Alung dan RS M Djamil Padang.
Kepala BPBD Padangpariaman, Amiruddin, merinci kelima korban, antara lain Tiara Putri Ningsih, 13 tahun, pelajar, warga Korong Kampung Tangah, Nagari Sikabu, Lubuk Alung mengalami patah pinggang. Kemudian Lara Putri Yulisman, 19 tahun, warga Sikabu Lubuk Alung, mengalami luka lecet pada dahi, hidung, kaki dan lutut.
Sedangkan korban ketiga, Nita Wulandari, 19 tahun, warga Korong Kampuang Tangah Nagari Sikabu Lubuk Alung mengalami patah tulang rahang, robek pada bagian kepada atas. Sedangkan korban lainnya, Winda Suspita, 33 tahun, PNS Bappeda Padangpariaman, mengalami lecet pada bibir bagian bawah. Korban lainnya, Misrizal, 45 tahun, warga Kampung Paneh, Sungai Sariak, patah tulang tangan sebelah kanan dan nyeri pada dada.
“Korban seluruhnya telah kita evakuasi, ada yang dirujuk ke Puskesmas Lubuk Alung, RSUD Padangpariaman dan RSUP M Djamil Padang. Kita belum tahu perkembangan kondisi korban usai kita evakuasi ke rumah sakit,” ujarnya.
Ia mengatakan, paska putusnya jembatan, masyarakat yang biasanya dari Nagari Sikabu menuju Lubuk Alung melintasi jembatan Sikabu, kini harus memutar menggunakan jembatan baru Koto Buruak, Lubuk Alung.
“Sekarang harus memutar ke jembatan Koto Buruk, tidak begitu jauh, namun aman untuk dilewati,” ulasnya.
Sebelumnya, jembatan Korong Kayu Gadang, Nagari Sikabu ambruk saat ramai dilalui oleh masyarakat. Saipul, 42 tahun, yang saat kejadian berada di lokasi ambruknya jembatan mengatakan, kejadian berawal saat dumtruk bermuatan sirtukil penuh menyeberangi jembatan dari arah Sikabu menuju BLKM.
Sedangkan 5 orang korban lainnya yang menggunakan sepeda motor datang berlawanan. Namun nahas, jembatan tersebut ambruk. Sebelumnya kata dia tanda-tanda jembatan ambruk telah terlihat.
“Sekitar pukul 15.30 WIB, dumtruk sarat muatan melintas, di depannya ada beberapa motor, saat truk bergerak mendekati ujung jembatan, saat itu jembatan ambruk. Pengendara sepeda motor juga ikut jatuh dengan sepeda motornya,” katanya.
Anggota Komisi III DPRD Padangpariaman fraksi PDI Perjuangan, Defriadi Dt Rangkayo Basa menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ambruknya jembatan tersebut. Ia meminta agar pemkab Padangpariaman bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam kejadian itu.
Ia juga meminta melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan pengecekan kelaikan jembatan yang ada di Padangpariaman. Tidak hanya itu, menurutnya, keberadaan tower pemancar jangan sampai luput dari pengawasan dan pengecekan pemerintah.
DPRD Padangpariaman, khususnya komisi III akan meminta Dinas Pekerjaan Umum Padangpariaman menyampaikan data daftar seluruh jembatan yang ada di Padangpariaman dan hasil pengawasan/pengecekan berkalanya selama ini.
Selama ini, kata dia, pemerintah hanya fokus pembangunan jembatan yang baru, namun tidak melakukan revitalisasi dan perawatan terhadap jembatan yang telah berumur tua.
“Pemerintah jangan hanya bisa bangun jembatan saja, tapi lupa melakukan pemeliharaan. Membangun tentu harus memilihara juga, sekarang sudah jatuh korban,” tegas dia.
Ia juga mengingatkan dinas terkait untuk lebih mengawasi pengerjaan proyek pembangunan fasilitas umum seperti jembatan agar sesuai dengan standar. Jika tidak mengacu pada spesifikasi dan standar, segala resiko akan mengamcam masyarakat yang menggunakan fasilitas tersebut. (Nanda)