Mahasiswa akan mendapatkan masing-masing beasiswa senilai Rp1,5 juta. Total zakat yang disalurkan dalam program itu senilai Rp405 juta.
"Dari 298 proposal yang masuk ke kami, setelah kami seleksi dan tinjau ke lapangan, ada 28 yang kami tolak, maka yang berhak sebanyak 270 orang," ungkap Katua Baznas Kota Pariaman Humahyun Akbar.
Ia berharap dana zakat yang berikan itu, dipergunakan mahasiswa untuk hal penunjang proses kuliah, bukan untuk hal yang konsumtif yang bertentangan dengan ketentuan beasiswa.
Walikota Pariaman Mulhlis Rahman berharap banyak kepada mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa. Ia berkeinginan para mahasiswa bisa menjadi generasi muda pelopor kebaikan di tengah masyarakat. Generasi muda yang jauh dari narkoba.
"Jika yang muda telah bergerak sebagai pelopor kebaikan, mulai dari ikut meramaikan masjid, menjauhi narkoba, jauh dari kemaksiatan dan pergaulan bebas, maka Kota Pariaman akan menjadi lebih baik dan pembangunan akan maksimal," tutur Mukhlis.
Narkoba kata Mukhlis merupakan musuh bangsa. Saat ini sebutnya, bangsa asing yang tidak ingin Indonesia maju, selalu berusaha untuk menghancurkan bangsa dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengirimkan narkoba besar-besaran, yang tujuannya untuk menjerumuskan dan merusak generasi muda.
"Karena itu kami Pemko Pariaman selalu membuat program yang menguatkan akhlak kita agar tidak tergoda dengan hal-hal keduniawian, seperti program Magrib Mengaji dan Subuh Mubarokah yang telah kami canangkan selama ini. Kalau semua masjid telah ramai oleh generasi mudanya, maka kami yakin, di setiap masjid dan surau yang ada di Kota Pariaman ini, akan semarak dengan kebaikan, dan kesejahteraan masyarkat dapat kita wujudkan," katanya. (Juned/OLP)