Amrizal, warga setempat, mengatakan kebarakaran pertama kali diketahui saat ia melihat asap hitam di lantai 2 rumah milik korban bernama Ali Batar dari rumahnya. Ia langsung memberitahukan pemilik rumah dan mencari sumber asap di rumah Ali Batar dan mendapati api telah membakar kabel listrik di loteng.
"Kami berteriak minta tolong kemudian berusaha mengeluarkan barangnya, akan tetapi api terus menjalar ke sampingnya dan menghanguskan 10 rumah lainnya," ujarnya.
Dalam musibah tersebut, tidak banyak harta benda yang berhasil diselamatkan. Korban dibantu warga bahu membahu melakukan evakuasi isi rumah ke tempat yang lebih aman.
Api berhasil dipadamkan setelah 5 unit mobil pemadam kebakaran: 2 unit dari Agam, 2 unit dari Kabupaten Padangpariaman dan 1 unit dari Kota Pariaman, tiba di lokasi dan menyemprotkan ribuan liter air.
Informasi yang dihimpun, ke 11 rumah yang terbakar masing-masing dengan pemilik, Erni, Kundur, Syam, M Rasyid, Andek, Juli, Zai, Mar, Batar, Soden, dan Simus.
"Ada 11 rumah yang terbakar, karena posisi gandengan, jadi api cepat merambat ke rumah lainnya," ujarnya.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material dalam peristiwa itu ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. (Nanda)