Suhatri Bur tiba di lokasi pentas seni tradisional di Salibutan |
Ditemani sejumlah OPD, meski hujan disertai angin kencang ditambah pula usai menyaksikan final dan menutup open tournament PSAS Ambuang Kapur --PS Putra Pauh Kambar vs PS Sasko, Kota Fajar, Aceh, ia terlihat bersemangat setiba di sana.
Ia berkata, seni tradisional daerah merupakan kekayaan daerah yang mesti dilestarikan. Peningkatan seni budaya merupakan bagian dari visi misi daerah dalam mewujudkan Padangpariaman baru yang religius, cerdas dan sejahtera.
Bahkan menurut dia, Pemkab Padangpariaman dalam pengutan seni budaya telah menerapkan Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Seni Tradisional menjadi hidup dan muncul kembali.
"Seni tradisional adalah kekayaan kita dan bisa mendatangkan keuntungan bagi daerah jika disuguhkan kepada wisatawan. Kami berharap setiap nagari menghelat pentas seni daerah sebagaimana amanat Perbup 13," ungkap dia.
Ia berharap seni daerah mampu menggantikan pertunjukan orgen tunggal. Pertunjukan orgen tunggal, kata dia bukanlah budaya Padangpariaman --apalagi dengan maraknya LGBT dan peredaran narkoba-- menjadikan pertunjukan orgen sebagai ajang sosieti.
Pada kesempatan itu, mantan Ketua KPU Padangpariaman itu mengabarkan rencana perbaikan jalan terbal yang memutus transportasi menuju objek wisata Lubuak Nyarai.
"Tahun ini bantaran sungai yang terbal akan kita bangun kembali. Dengan pembangunan itu kita berharap akses dari-menuju Lubuak Nyarai akan lancar dan memudah wisatawan," terangnya.
Ia berharap kerjasama warga demi kelancaran pembangunan tersebut. Dengan kerjasama, kata dia, pihaknya lebih cepat menuntaskan pembanunan.
Acara seni yang ditampilkan malam itu antara lain silek kampuang oleh pesilat cilik, pentas tari oleh Sanggar Carano Lubuk Alung dan pelbagai atraksi menarik lainnya.
TIM/OLP