Menurut Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DPD Golkar Padangpariaman, Abdul Latif, penghentian Musda terjadi sekitar pukul 21.55 WIB.
"Peserta Musda sudah membubarkan diri. Belum ada penjadwalan resmi kapan Musda kembali digelar," ujar Latif.
Penjadwalan ulang Musda, imbuh Latif akan diputuskan oleh pihak DPW Golkar Sumbar setelah Panitia Musda memberikan laporan secara resmi.
Dikabarkan sebelumnya, dua kader Partai Golkar Padangpariaman, Syahrul Dt Lung dan Asmadi bersaing dalam memperebutkan jabatan Ketua DPD Golkar Padangpariaman yang baru. Syahrul merupakan anggota DPRD Padangpariaman, sedangkan Asmadi merupakan Tenaga Ahli John Kenedy Azis di DPR RI.
Ketua Golkar Padangpariaman Faisal Arifin menyebutkan, pelaksanaan Musda Partai Golkar Padangpariaman untuk menyusun program kerja partai sekaligus melanjutkan kaderisasi kepemimpinan.
Hal itu dinyatakan setelah ia memastikan diri tidak maju lagi dalam konstestasi musda karena telah dua kali menjabat ketua DPD Golkar.
"Kaderisasi harus kita jalankan. Untuk itu kita memberikan peluang seluas-luasnya kepada kader terbaik Partai Golkar Padangpariaman melanjutkan estafet kepemimpinan partai," ujarnya.
Dia berharap agar pelaksanaan musda tidak menimbulkan perpecahan internal di tubuh partai. Apapun hasil dan siapapun yang terpilih, harus diterima dan didukung oleh seluruh kader.
"Partai Golkar harus tetap solid. Kita dihadapakan pada dua momen besar yakni pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019," ungkapnya.
Ketua DPW Partai Golkar Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim saat pembukaan musda sempat mengatakan dinamika dalam Musda DPD Golkar Padangpariaman sangat tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan sulitnya penyelesaian konflik internal.
Ia meminta pengurus DPD Golkar Padangpariaman bekerja keras menjadikan Partai Golkar sebagai pemenang pemilu tahun 2019 mendatang. Ia bahkan sempat menargetkan perolehan kursi Golkar di DPRD Padangpariaman menjadi 8 kursi pada pileg 2019 mendatang.
Di saat yang sama, Anggota DPR RI dari fraksi Golkar John Kenedi Aziz mengingatkan agar seluruh kader Golkar tetap solid dalam pelaksanaan musda. Ia meminta seluruh peserta legowo menerima hasil musda, siapapun nanti yang akan terpilih.
Ia juga menyinggung fenomena loncat partai pasca Musda Golkar diselenggarakan. Fenomena loncat partai adalah bentuk ketidak-setiaan terhadap partai demi kepentingan politik pribadi.
"Siapapun ketua terpilih nantinya, seluruh kader harus mendukung. Ada juga yang kecewa, lalu loncat ke partai lain, ini jangan sampai terjadi," kata dia.
Musda Golkar Padangpariaman sempat memanas setelah Ketua DPW Golkar Sumatera Barat, Hendra Irawan Rahim mengusulkan agar pemilihan Ketua DPD Golkar Padangpariaman dilakukan secara aklamasi yang didahului musyawarah mufakat.
Mendengar arahan Hendra tersebut, tensi peserta Musda langsung meninggi. Sebagian mereka menginginkan pemilihan dilakukan secara voting. Hujan interupsi pun terjadi.
Nanda/OLP