Pulau Tangah/Foto: Istimewa |
Ia memprediksi pengerjaan proyek pembangunan dermaga apung tersebut akan dimulai pada Agustus atau September 2017 mendatang. Dalam proyek yang dibiayai oleh APBN itu Pemko Pariaman hanya sebagai penerima proyek bukan yang mengerjakan.
“Jika tidak ada aral melintang, Agustus atau September, insya Allah akan dimulai,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi pulau Angsoduo yang mengalami over kapasitas penggunjung --dengan jumlah rata-rata lebih dari 100 orang setiap harinya-- dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistim di pulau tersebut. Sehingganya pengembangan Pulau Tangah sebagai destinasi wisata baru, harus dilakukan.
“Jika kita kembangkan Pulau Tangah maka wisatawan tidak lagi terfokus datang ke Pulau Angsoduo. Untuk keindahan alamnya juga tidak kalah dengan Angsoduo,” sebutnya.
Selain pembangunan dermaga apung, ungkap dia, Pemko Pariaman juga mendapatkan proyek dari Kementrian ESDM untuk pembangunan listrik tenaga surya untuk Pulau Tangah.
Ia menegaskan Pemko Pariaman segera akan membuat aturan yang membatasi jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Angsoduo untuk menghindari kerusakan ekosistem akibat over kapasitas.
“Kita sedang ancang-ancang aturaan tentang pembatasan volume kunjungan wisatawan ke Pulau Angsoduo, saat ini masih ditingkat DKP,” pungkasnya.
Nanda