Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Afnil, sebelumnya panitia LKSS Kota Pariaman hanya menarget sunatan massal terhadap sebanyak 150 peserta. Namun ternyata target tersebut terlampau karena tingginya animo warga.
"Ternyata melebihi target karena banyaknya para orangtua yang mendaftarkan anak mereka," ujar Afnil.
Seperti biasanya sebagaimana tahun lalu, setiap anak dalam sunatan massal akan diberikan kain sarung. Karena anak-anak yang sedang menjalani operasi ringan sunatan massal tidak diperbolehkan berpuasa, pihak panitia juga menyediakan snack dan nasi bungkus untuk makan siang.
"Pendaftar terakhir tetap akan disunat, namun tidak akan mendapat kain sarung karena stok dari panitia terbatas," kata dia.
Sementara itu Walikota Pariaman Mukhlis Rahman kepada wartawan mengatakan sunatan massal sudah menjadi agenda tahunan pihaknya dalam membantu keluarga kurang mampu. Hal itu menurutnya sudah menjadi komitmen bagi Pemko Pariaman.
Mukhlis dalam kesempatan itu juga mengimbau seluruh warga Pariaman agar tidak berlebihan dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri yang sudah di depan mata.
"Rayakan dengan kesederhanaan, jangan berlebihan," ujarnya.
Tujuan puasa dalam bulan suci, kata Mukhlis sesungguhnya untuk mencapai fitrah pada Idul Fitri. Oleh karena itu perlu dimaknai dengan penuh keimanan.
"Jangan dipaksakan sesuatu yang tidak kita mampu. Tujuan puasa dan ibadah selama Ramadhan adalah fitrah yang sebenarnya, kembali suci di bulan lebaran nantinya. Jadi pakaian dan hal lainnya merupakan hiasan semata," tandasnya.
TIM