Hal itu diungkap Wakil Walikota Pariaman Genius Umar saat pembukaan sosialisasi penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha (MDTW) tingkat Kota Pariaman yang dilaksanakan di Aula Hotel Almadina By Pass Pariaman, Sabtu (17/6/2017).
"Pendidikan lima hari seminggu dengan delapan jam waktu belajar di sekolah dapat disinkronkan dengan kegiatan MDTW," kata Genius.
MDTW, sambung Genius merupakan pendidikan tambahan sebagai penyempurna bagi siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) yang hanya mendapat pendidikan agama Islam dua jam pelajaran dalam satu minggu.
Di samping itu, Pemko Pariaman bersama Kemenag Kota Pariaman dan BP4 juga akan persiapkan aturan jadwal dalam tata kelola pendidikan berbasis agama dalam sekolah fullday, sehingga tidak ada lagi rasa ketakutan lagi atas kejenuhan dalam proses pembelajaran dengan tambahan pendidikan Islam.
Sehingga ketika siswa sudah dewasa nanti dan berumah tangga, mereka mampu menguasai standar minimum penguasaan pendidikan Islam, setidaknya mampu mengajarkan kepada anak-anaknya tentang doa-doa singkat seperti doa akan makan, doa akan tidur dan lain sebagainya.
Kakenmenag Kota Pariaman Muhammad Nur menyatakan harapannya bersama Pemko dalam mensukseskan program MDTW sebagai pondasi pendidikan Islam untuk menghasilkan generasi yang berakhlak.
"Kegiatan ini bertujuan mewujudkan amanah dari pendidikan agama Islam sejak usia dini hingga tingkat remaja," kata dia.
Phaik/OLP