Jasad Zulbaidah ditemukan bersimbah darah di kamar rumahnya. Foto: Nanda |
Anev tersebut, ujar Bagus, merupakan rangkaian penyilidikan yang dilakukan penyelidik untuk memperjelas fakta-fakta terkait kematian korban, menyusun kronologis dan mengarahkan pada kemungkinan pelaku.
"Kita baru akan gelar anev tertutup penyelidik yang menangani perkara ini untuk menyusun kronologis dan mempertegas fakta-fakta kematian korban," sebutnya di Mapolres Pariaman, Kamis (8/6/2017).
Bagus berkata pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil autopsi yang telah dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara Polda Sumatera Barat untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Kita masih menunggu hasil autopsi korban, sementara hasil visum bagian luar memperlihatkan ada luka robek bekas senjata tajam dan luka pada bagian sikutnya," ungkap Bagus.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, warga Desa Bungo Tanjung digemparkan dengan penemuan tubuh bersimbah darah Zulbaidah dalam kondisi tidak bernyawa di kamar rumahnya, Rabu (7/6) pukul 05.30 WIB.
Zulbaidah diduga menjadi korban pembunuhan setelah beberapa barang bukti berupa parang diamakankan di lokasi oleh pihak kepolisian.
Nanda