Seremoni pembukaan mendatangkan penari dari 11 negara |
Gandoriah -- Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, menutup secara resmi rangkaian kegiatan Festival Pesona Gandoriah tahun 2017, Selasa (23/5/2017) sore, pukul 16.00 WIB di Panggung Utama Gandoriah.
Penyanyi Minang hibur wisatawan malam hari di Panggung Gandoriah |
Sebelum penutupan dan penyerahan hadiah bagi para pemenang, lomba maelo pukek yang sempat tertunda selama dua hari, diperlombakan. Cuaca pagi hingga siang yang cukup mendukung, menjadikan lomba maelo pukek tontonan menarik bagi wisatawan.
model peragakan rancangan busana pada lomba baju kuruang basiba |
Festival yang dihelat selama empat hari dari tanggal 19 hingga 22 Mei 2017 tersebut, dimeriahkan dengan enam perlombaan unik khas Pariaman. Di antaranya lomba masak kapalo lauak, lomba baju kuruang basiba, lomba maelo pukek, lomba lagu pariwisata, festival band dan lomba barganzi. Ribuan wisatawan memenuhi pentas Gandoriah baik siang maupun malam.
Kaos #ayokepariaman buka stand di lokasi Pesona Gandoriah 2017 |
"Semua iven yang kita selenggarakan untuk meramaikan Pariaman. Mulai dari tingkat nasional seperti lomba fashion show, festival gandoriah, hingga iven taraf internasional yakni Tour de Singkarak dan Pariaman Triathlon. Pariaman Triathlon akan kita selenggarakan bulan November mendatang," ujar Genius.
Dewan juri memberikan penilaian |
"Kita bertekad menjadikan Pantai Pariaman sebagai destinasi wisata bahari di Sumatera Barat. Sepanjang garis Pantai Pariaman merupakan destinasi wisata menarik yang akan menonjolkan kelebihannya masing-masing," ungkap Genius.
Di samping itu, imbuh Genius, empat pulau yang menghadap pantai juga akan mendapatkan sentuhan. Jika sekarang hanya pulau Angsoduo dan Pulau Kasiak, ke depannya Pulau Ujuang dan Pulau Tangah juga akan dipercantik, seperti rencana pembangunan taman burung dan dermaga di Pulau Tangah.
Pulau Angsoduo, ucap Genius mesti memiliki tenaga listrik sendiri. Pihaknya secara langsung telah membuat proposal yang diserahkan langsung kepada Wamen ESDM Archandra Tahar agar membuatkan pembangkit listrik di Pulau Angsoduo.
"Mari kita doakan semoga terealisasi," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman Efendi Jamal, didampingi Kepala Seksi Pemasaran Nesa Prima Dewi, menyebutkan bahwa Pesona Gandoriah 2017 atau festival serupa yang ketiga, telah berhasil menghemat anggaran setengah dari tahun sebelumnya.
Jika tahun lalu melalui APBD dianggarkan Rp650 juta, pihaknya tahun ini mampu lebih mandiri dengan anggaran Rp340 juta ditambah sokongan dari para sponsor. Festival juga berhasil melipatgandakan wisatawan yang berkunjung ke Pariaman.
"Dari enam perlombaan kita menyediakan total hadiah sebesar Rp35 juta," sebut Efendi Jamal.
Ia merinci, Rp8 juta untuk lomba maelo pukek, Rp12 juta untuk lomba baju kuruang basiba, Rp10 juta untuk festival band, Rp6 juta untuk lomba masak kapalo lauak dan Rp 6 juta bagi para pemenang lomba barzanzi.
Ia menambahkan, terkait berbagai lomba yang tidak diselenggarakan pada Pesona Gandoriah 2017, disebabkan panitia menginginkan variasi lomba di tiap tahun pelaksanaannya. Jika sebelumnya wisatawan menyaksikan lomba baruak mamanjek karambiah, lomba selaju sampan dan lomba layang-layang, maka tahun ini diganti dengan tema lainnya.
"Pesona Gandoriah menonjolkan lima segi yakni agama, budaya, seni, kuliner dan busana daerah. Semua lomba yang kita laksanakan saat ini memenuhi kelima segi tersebut," imbuh Efendi Jamal.
Dalam Pesona Gandoriah 2017, panitia mendatangkan penyanyi Minang Ipang. Kemudian juri lomba lagu minang Ujang Virgo, Sekri Budiman dan Novetre.
"Kita juga diliput oleh media nasional Trans TV dan seluruh media lokal di Sumatera Barat, baik cetak, elektonik dan media online. Tunjuannya untuk promosi wisata Pariaman secara masif dan menyeluruh agar Pariaman kian dikenal, baik tingkat nasional bahkan internasional," pungkasnya.
OLP