Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Aliwardana mengungkapkan hal itu, Senin (29/5/2017) saat meninjau lokasi kebun timun yang ditumpangsarikan dengan jagung yang dikelola kader Ansor Lubuk Alung, Nofri Alman di Korong Kampung Baru, Nagari Punggung Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman.
Menurut Zeki, seperti penanaman timun yang ditumpangsarikan dengan jagung, terbukti mampu menekan cost petani yang sudah dilakukan kader Ansor di Lubuk Alung. Sistem penanamannya, beberapa hari menjelang jagung dipanen, bibit timun langsung ditanam. Setelah jagung dipanen, batang jagung seharusnya dibuang, tapi kini dibiarkan berdiri yang akan dijadikan junjungan timun. Jadi biaya bisa dihemat.
“Kebutuhan pasar timun dari Lubuk Alung ini cukup banyak. Karena tidak hanya dipasarkan di Lubuk Alung saja, tapi sampai ke Pekanbaru dan Padang. Karena itu, Ansor Padangpariaman terus mendorong kadernya agar peduli dengan pertanian,” kata Zeki mantan Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman ini.
Menurut Zeki, generasi muda tidak perlu muluk-muluk cara berpikirnya, tapi minim karyanya. Biarlah berbuat sederhana, bekerja, bertani, tapi menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Sehingga mampu menunjang ekonominya sendiri.
“Banyak lahan yang masih kosong di lingkungannya harus dimanfaatkan dengan tanaman. Lihat tanaman apa yang bisa ditanam, lakukan penanaman,” sebut dia.
Mereka yang memiliki ilmu pertanian praktis, imbuh dia, silakan dampingi petani, ajarkan cara bertani lebih baik sehingga hasilnya maksimal dengan cost yang lebih bisa dihemat.
"Disayangkan masih banyak generasi muda kita yang mengabaikan lahan produktif untuk menghasilkan sesuatu produk pertanian," sambung dia.
Dia mengakui banyak pemuda sekarang yang ingin cari senang saja untuk mendapatkan sesuatu. Cepat dapat uang banyak tanpa banyak berusaha dan bekerja keras. Padahal kesuksesan seseorang ditentukan sejauh mana dari usaha yang dikerjakannya.
“Kerja yang ringan, gaji besar, ingin jadi kaya, tapi tidak mau susah. Inilah prinsip yang banyak menghantui pemuda saat ini,” imbuhnya.
Pemuda sudah saatnya memanfaatkan potensi dan kondisi lokal masing-masing. Dengan memanfaatkan potensi lokal, memperkuat ekonomi lokal tersebut, secara tidak langsung sama artinya memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Makanya Ansor terus mendorong kadernya untuk mengembangkan potensi lokal, termasuk pengembangan sektor pertanian ini,” tandas dia.
AT