Selain didampingi kader DPD Partai Golkar Kota Pariaman, Mardison juga didampingi keluarga dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin itu.
Ia mengaku, pendaftaran melalui partai Nasdem pada "last time" tahapan pendaftaran, dikarenakan pihaknya harus melakukan kajian dan berkoordinasi dengan DPP, DPW, keluarga dan masyarakat sebelum memutuskan maju sebagai balon kepala daerah.
"Kita maju sebagai calon kepala daerah, tentu tahapan awalnya adalah menerima dukungan dari masyarakat dan harus dilakukan kajian terlebih dahulu. Alhamdulillah, setelah menempuh itu semua, akhirnya dengan dukungan masyarakat, hari ini secara resmi mendaftar ke Partai Nasdem," jelasnya.
Terkait visi dan misi sebagai balon, Mardison mengaku tidak memiliki visi dan misi yang sederhana. Kebijakan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pariwisata akan ia terapkan jika terpilih. Segala kebijakan pemerintah sekarang yang dirasakan baik oleh masyarakat, akan terus dilaksanakan.
Menjadi kepala daerah di Kota Pariaman, imbuhnya, bukanlah sebatas menjadi walikota ataupun wakil walikota. Menurutnya, menjadi keduanya sama saja memberikan kewenangan untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat.
"Menjadi kepada daerah itu, tidak sebatas menjadi walikota atau wakil walikota saja, penempatan saya menjadi calon walikota ataupun calon wakil walikota tergantung keinginan masyarakat, karena kedua-duanya sama untuk berbuat kepada masyarkat," ungkapnya.
Partai Golkar sendiri, sebut Mardison juga akan membuka pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Pariaman periode 2018-2023. Pendaftaran baru akan dibuka setelah Golkar Pariaman rampungkan pemilihan ketua DPD Golkar yang baru.
"Musda Golkar Pariaman direncanakan digelar dalam bulan puasa. Setelah periode kepengurusan baru terpilih, kita buka pendaftaran calon," ujar Mardison.
Mardison menyebut akan ada pergantian antar waktu di DPRD Kota Pariaman saat ia telah ditetapkan oleh KPU Pariaman sebagai calon kepala daerah.
"Keputusan maju sebagai calon kepala daerah harus ada yang dikorbankan. Jabatan sebagai ketua DPRD dan anggota DPRD sesuai amanat undang-undang harus ditinggalkan," ucapnya.
Karena ada kekosongan di DPRD tersebut, pihaknya telah menyiapkan kader pengganti antar waktu yakni Life Iswar, hingga nama Ketua DPRD Kota Pariaman yang baru.
"Ali Bakri Insya Allah akan menjabat ketua DPRD," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Pariaman, Dewi Fitri Deswati mengatakan partai Nasdem Kota Pariaman telah menjalin koalisi dengan PDI Perjuangan, Partai Hanura Kota Pariaman. Koalisi yang terbangun pada tiga partai tersebut, kata dia memiliki kesamaan komitmen menjalankan politik tanpa mahar dalam pengusungan balon pada Pilkada Kota Pariaman.
Meskipun telah membentuk koalisi dan telah memenuhi kuota perolehan kursi di DPRD sebagai syarat pengusungan satu pasangan calon walikota, namun kata Dewi, koalisi yang ia bangun masih membuka koalisi dengan parpol lainnya yang memiliki komitmen politik tanpa mahar.
"Koalisi Nasdem Nurani Perjuangan telah memiliki 6 kursi di DPRD Kota Pariaman telah memenuhi persyaratan pengusungan bakal calon, namun jika Partai Golkar dengan 3 kursi di DPRD ikut bergabung dalam koalisi tersebut akan merubah persentase menjadi 45 persen. Dengan 9 orang anggota DPRD Kota Pariaman yang akan bergerak merupakan potensi besar dalam pemenangan," rincinya.
Menghadapi Pilkada terutama pungut hitung, kata Dewi, DPD Partai Nasdem telah menyiapkan mesin partai untuk memenangkan pasangan calon. Sebanyak 618 saksi pada Pilkada 2018 mendatang akan dikerahkan Nasdem untuk pemenangan dan pengamanan perolehan suara paslon yang diusung.
"Belum lagi kontribusi dari koalisi," pungkasnya.
Nanda/OLP