"Para catin dibekali dengan ilmu agama, nantinya akan menjadi masyarakat agamis dalam melahirkan generasi yang berakhlak," ujar Genius saat membuka acara Optimalisasi Ketahanan Keluarga Terpadu Pranikah yang diadakan di Aula Kantor Camat Pariaman Tengah, Kamis (27/4/2017).
Untuk menjadi keluarga sakinah, ujar Genius diperlukan pemahaman agama yang baik dan menjalani hidup sesuai ajaran agama. Upaya pemerintah untuk membentengi umat dari pengaruh negatif adalah dengan kembali menegakkan agama sebagai pondasi utama masyarakat.
Gerakan Magrib Mengaji dan Subuh Mubarokah adalah langkah awal dalam meramaikan setiap rumah ibadah yang ada di Pariaman. Jika setiap rumah ibadah diisi dengan kegiatan keagamaan, moral masyarakat akan selalu terjaga dan terhindar dari pengaruh negatif.
"Untuk itu kita berharap agar masyarakat antusias ikut mensukseskan magrib mengaji dan subuh mubarokah demi kebaikan kita semua," ujarnya.
Kepala Kemenag Kota Pariaman, Muhamad Nur, mengatakan bahwa ketahanan keluarga merupakan pilar bagi ketahanan bangsa. Segala kerapuhan keluarga harus dihilangkan dan diselesaikan.
"Rata-rata 45 persen perceraian terjadi diakibatkan oleh pengaruh media sosial, bahkan angka perceraian di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Tidak main-main, Indonesia menempati ranking teratas dengan jumlah perceraian tertinggi di dunia,” ujarnya.
Pahik/OLP