Untuk meningkatkan kompetensi pengrajin sulaman dan bordir, Pemko Pariaman bekerjasama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Padang mengadakan pendidikan dan pelatihan '3in1' yang diikuti sebanyak 70 pengrajin dari 5 desa sentra kerajinan di Kecamatan Pariaman Utara, yakni Desa Manggung, Nareh Hilia, Nareh 1, Balai Nareh dan Padang Biriak-Biriak.
Para pelaku usaha yang tergabung dalam IKM (Industri Kecil Menengah) ini akan memasuki masa inkubasi di BDI Padang selama 18 hari.
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar didampingi Kepala Balai Diklat Industri Padang Jonni Afrizon di Pariaman, Senin (16/1/2017), mengatakan, jumlah IKM terus meningkat tiap tahunnya di Pariaman. Hal itu menurutnya berdampak pada kompetisi sesama IKM. Kota Pariaman sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan di Sumbar, sebut dia harus mampu mengahadapi kondisi persaingan tersebut.
"Meski kerajinan sudah dilakukan secara turun temurun, namun perlu peningkatan design, pengetahuan tentang bahan, serta keragaman jenis produk. Dan tidak kalah penting yaitu pola pikir pelaku IKM itu sendiri yang mampu merespon kebutuhan pasar," ujarnya.
Dengan adanya diklat, tambah dia, para pengrajin sulaman dan bordir dapat meningkatkan kemampuan, mutu dan kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk-produk kerajinan dari daerah lain.
"Tidak tertutup kemungkinan bordir yang semula hanya menghiasi mukena serta pakaian-pakaian formal, dengan ide kreatif pengrajin mampu berkreasi guna mengaplikasikan bordir untuk pakaian casual atau pakaian sehari-hari, sehingga perputaran produk akan semakin cepat," ujarnya lagi.
Pelaku IKM yang mengikuti pelatihan harap Genius agar benar-benar serius mengikutinya, dan jangan malu bertanya kepada instruktur.
"Karena pelatihan ini akan menjadi modal pengrajin untuk masuk dalam dunia pasar," pungkasnya.
Kepala Dinas Koperindag Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit menambahkan bahwa Pariaman Utara merupakan salah satu daerah penghasil produk kerajinan yang ada di Sumatera Barat. Industri kerajinan yang berkembang saat ini terdiri dari produk sulaman, bordir dan rajutan.
"Karena itu perlunya langkah-langkah yang konkrit untuk meningkatkan daya saing dan daya jual hasil kerajinan produk kita," kata dia.
TIM