Intensitas hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Padangpariaman. Bupati Padangpariaman Ali Mukhni terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara intensif melakukan pemantauan.
"Menyikapi cuaca ekstrim beberapa hari ini, kita telah mengimbau dan memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), seluruh jajaran aparatur terkait di wilayah Padangpariaman untuk bersiaga penuh selama 24 jam," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas dan Protokol Hendra Aswara di Pendopo Bupati, Pariaman, Sabtu (7/1/2017).
Langkah penting untuk menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan, dunia usaha serta masyarakat, jelas bupati, yakni meningkatkan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap segala bencana yang diakibatkan musim penghujan.
Kedua, meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar potensi penanggulangan bencana. Ketiga, menyiapkan dan menyiagakan seluruh personel penanggulangan bencana beserta peralatannya.
"Keempat, melaporkan jika terjadi bencana, segera bergerak sesuai SOP yang telah ditetapkan," ujar Ali Mukhni.
Sekda Jonpriadi menambahkan, pihaknya telah menugaskan BPBD agar selalu aktif dalam penyebar luasan informasi kepada masyarakat di seluruh aparatur camat dan perangkat nagari.
"Untuk selalu memantau, bersiaga dan pengevakuasian dengan cepat jika ada tanda tanda terjadinya bencana," sebut dia.
Ia menyatakan terdapat dua posko kesiapsiagaan Padangpariaman yang tertempat di Kecamatan Sungai Limau dan Lubuk alung. Juga telah disiapkan diantaranya perahu karet, mobil damkar dan tim reaksi cepat.
"Untuk menghadapi bencana, kita telah menganggarkan pada Dinas Sosial dan BPBD serta didukung BAZNAS," jelasnya.
Ia mengakui sejak dua atau tiga tahun terakhir, bencana banjir sudah jauh berkurang. "Karena telah banyak normalisasi sungai yang dibangun seperti Batang Mangor, Batang Kalampaian, Batang Tampuniak, Batang Anai, Batang Ulakan dan lainnya," pungkas Sekda.
HA/OLP