Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

24 Datuak Dilewakan, Ini Kata Archandra Tahar

26 Desember 2016 | 26.12.16 WIB Last Updated 2017-07-25T15:26:39Z



Sebanyak 24 penghulu/datuak dilewakan pada iven Pariaman Batagak Gala 2016 di Rumah Tabuik Subarang Pariaman, Jl Imambonjol, samping Balaikota Pariaman, Minggu (25/12).




Diiringi letusan badiah (bedil) satu persatu penghulu/datuak naik ke atas mimbar untuk dipasangkan saluak, karih (keris) serta tungkek (tongkat). Saluak melambangkan kebesaran bagi penghulu/datuak, karih melambangkan penegak kebenaran, sedangkan tungkek melambangkan tampek bapacik (tempat berpegang) oleh sanak kemenakan dalam adat istiadat-- syarak basandi kitabullah.

Pemasangan saluak kepada para datuak/penghulu dilakukan oleh Ketua LKAAM Sumatera Barat M Sayuti, penyerahan keris oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan penyerahan tungkek oleh Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang juga merupakan putra asli daerah Pariaman dari Nareh.

Menurut Sekretaris LKAAM Kota Pariaman, Priyaldi, ada penambahan satu penghulu/datuak dari 23 datuak yang dilewakan pada iven Pariaman Batagak Gala sehingga berjumlah 24.

"Satu orang bernama Hendri dilewakan karena sudah islah dengan pucuk kaumnya yakni Datuak Tumangguang Sati. Jadi Hendri mengambil Datuak Koto hanya untuk kaumnya, bukan pucuk kaum yang disengketakan sebelumnya dengan Datuak Tumangguang," jelasnya.

Dari 10 Nagari yang ada di Kota Pariaman, imbuh Priyaldi, ada dua (2) Nagari yang tidak malewakan datuak, yakni dari Nagari Mangguang dan Nagari Ampek Angkek Padusunan.

"Kita tidak tahu alasannya, karena menyangkut internal mereka. Tapi dalam setiap rapat-rapat penyelenggaraan Pariaman Batagak Gala mereka hadir," tuturnya.

Seluruh datuak/penghulu yang dilewakan, sambung Priyaldi, nama mereka dicatatkan di LKAAM Kota Pariaman beserta berkas-berkasnya.

"Sehingga ketika Tanah Tairah (mereka wafat) kita sudah tahu nama pengganti yang akan diumumkan. Ranji-ranji lengkap, beserta nama garis pewaris," ungkapnya.

Sementara itu Archandra Tahar menyambut baik iven Pariaman Batagak Gala yang digelar oleh Pemerintah Kota Pariaman. Dia berharap dengan para datuak yang dilewakan dapat menuntun sanak kemenakannya ke arah yang lebih baik, terutama dalam ilmu agama.

Dalam menuntun sanak kemenakan, tukuk dia, harus seimbang antara ilmu pengetahuan dengan agama, karena ilmu tanpa agama sombong, agama tanpa ilmu sesat.

"Jadi penghulu tidak hanya ahli petatah petitih, tapi juga ahli memelihara sanak kemenakan," ujarnya.

Dari 24 datuak yang dilewakan tersebut, ikut dilewakan gelar Datuak Rajo Basa-- kaum suku Sikumbang Kampuang Paneh Nagari Sungai Rotan yang diberikan kepada Mukhlis Rahman untuk penghulu kaum Sikumbang Nagari Sikapak. Sedangkan dari suku Mandahiliang Koto Pauah Nagari V Koto Aiah Pampan bergelar Datuak Rangkayo Rajo Gandam dilewakan kepada Genius Umar.

OLP
×
Berita Terbaru Update