Hari kedua atau seri pamungkas Internasional Pariaman Triathlon 2016 melombakan lima kategori sekaligus. Sekitar 400 peserta dari 14 negara yakni Jerman, Italia, Australia, Amerika Serikat, Portugal, Belanda, Turki, Inggris, Malaysia, Singapura, Taiwan, Austria, Brazil dan Indonesia, ambil bagian dalam kelas Standard Distance Men/Women, kelas Sprint Distance Men/Women dan kelas Sprint Distance Junior.
Mengambil start di Pantai Cermin Pariaman, Minggu (6/11), panitia melepas lima kelas perlombaan beriringan setiap jeda 10 menit, dimulai tepat pada pukul 07.30 WIB.
Triathlon Standard Distance Men diikuti oleh 88 atlet dan Women 64 atlet. Para atlet (disebut triatlet) berasal dari berbagai negara dan kesatuan militer tanah air. Untuk kelas Triathlon Sprint Distance Men/Women/Junior diikuti sekitar 150 atlet.
Triathlon Standar Distance Men/Women wajib melibas tiga cabang olahraga sekaligus sebelum dihadapkan ke garis finis. Dimulai dari renang laut dua putaran menempuh jarak 1,5 km, dilanjutkan balap sepeda sejauh 40 km setara dua putaran, terakhir lari dengan jarak tempuh 10 km setara empat putaran.
Sedangkan Triathlon Sprint Distance Men/Women/Junior, dimulai renang laut menempuh jarak 750 meter setara satu putaran, dilanjutkan balap sepeda 20 km setara satu putaran, terakhir lari menempuh jarak 5 km setara dua putaran.
Rute renang, panitia membentang tali berpelampung sepanjang 750 meter membentuk segitiga di laut halaman Pantai Cermin. Peserta harus berenang diluar tali, tidak boleh ke sisi dalamnya.
Untuk balap sepeda rute yang dilalui, start di Pantai Cermin melewati TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Karan Aur, Pantai Kata, Tapus Marunggi, SD Sunur dan memutar di simpang lereng Pasir Sunur, melalui Binasi, Marunggi, Karan Aur dan menikung di simpang pendopo rumah dinas Bupati Padangpariaman, kembali di Pantai Cermin. Satu putaran itu berjarak 20 km.
Sedangkan rute lomba lari meliputi start di Pantai Cermin, melewati tepi pantai Pasir Lohong, arena skate board, memutar kembali ke Pantai Cermin. Jarak satu putaran terhitung 2,5 km.
Pita finish Standard Distance Men disentuh pertama kali oleh Ady Akhmad Jukardi dari Jakarta Indonesia dengan catatan waktu 2 jam 10 menit dan 30 detik. Disusul Muz Sanderson, domisili di Bali berkebangsaan Inggris setelah menguras energi selama 2 jam 10 menit dan 45 detik. Mencatatkan waktu 2 jam 20 menit dan 13 detik, Yigit Saricinar atlet asal Turki menempati posisi ketiga.
Sedangkan Standard Distance Women, posisi pertama diraih oleh Sarah Virginia Costeira dari Portugal dengan catatan waktu 2 jam 50 menit dan 3 detik. Gadis pirang itu dibuntuti menembus garis finis oleh Mahalia Pantja dari Bali empat menit setelahnya, yakni 2 jam 54 menit dan 57 detik. Posisi ketiga diraih oleh Katherine Mitchell dari Inggris dengan catatan waktu 3 jam 6 menit dan 21 detik.
Hari kedua pelaksanaan Pariaman Triathlon dianugerahi cuaca cerah. Bahkan peraih juara II pada kelas Standard Distance Men, Muz Sanderson menyebutkan, satu-satunya tantangan yang dia hadapi selama lomba adalah cuaca panas menyengat.
"Sesi renang, balap sepeda dan lari tidak masalah. Kendala satu-satunya adalah cuaca panas. Meski begitu, saya katakan, Pariaman begitu indah tempat diselenggarakannya Triathlon," ujar pria beristrikan wanita Bukittinggi yang telah dikarunia dua orang anak ini. Muz sekeluarga menetap di Bali.
Berbeda dengan Muz Sanderson, peraih juara I Triathlon Standard Distance Women Sarah Virginia Costeira dari Portugal, mengaku cuaca tidak masalah baginya. Ombak yang dicemaskan pada hari sebelumnya dapat dia jinakkan dalam dua putaran, begitu juga dengan lari.
Satu hal yang mengganggunya adalah tiupan angin saat dia bersepeda. Tiupan angin dari samping membuatnya konsentrasi menjaga keseimbangan.
"Tiupan angin. Itu saja, kadang membuat saya lebih konsentrasi di suatu ketika. Untuk lari, saya menikmati sekali. Pemandangan pantai dan setiap rute yang saya lewati benar-benar istimewa," sebut Sarah dalam bahasa Inggris setelah diterjemahkan.
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menyatakan bahwa Pariaman Triathlon dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini, meskipun iven digelar sukses pihaknya tidak berpuas diri.
"Kita tidak berpuas diri. Tahun depan lebih ditingkatkan lagi. Kalau sekarang arenanya meliputi laut dan pantai, ke depan rutenya bisa ditambah melalui sawah dan sungai," ucapnya.
OLP