Komisi VIII DPR RI meninjau pembangunan Asrama Haji Embarkasi Padang didampingi Bupati Ali Mukhni, di Sungai Buluh, Batang Anai, Padangpariaman, Senin (31/10). Kunjungan itu adalah untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya Komisi VIII berkunjung pada tanggal 22 April 2016.
Dihadapan rombongan komisi berjumlah 20 orang itu, Bupati Ali Mukhni mengatakan akan berjuang terus untuk kelanjutan pembangunan Asrama Haji, tentunya dengan dukungan Komisi VIII DPR RI dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
"Asrama haji nantinya yang terluas di Indonesia. Dengan lahan 10 hektar di Sungai Buluh, Kec. Batang Anai, hanya 5 menit dari Bandara. Tentunya menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Pembangunan Asmara Haji menurutnya adalah marwah daerah Sumbar, karena Asrama Haji yang berada di Tabing Padang tidak mampu lagi menampung ribuan jamaah haji setiap tahunnya. Apalagi tidak ada lahan yang tersedia untuk pengembangan asrama haji tersebut.
“Pembangunan Asrama Haji ini akan diusulkan untuk dimultiyears-kan karena dijanjikan oleh Menteri Agama sewaktu peletakan batu pertama tahun lalu," ungkapnya.
Terkait adanya permasalahan antara rekanan dengan masyarakat Sungai Buluh dimana adanya kewajiban yang belum dipenuhi, maka Ketua Komisi VIII DPR RI Debing Ishak mengusulkan pertemuan antara kedua belah pihak untuk penyelesaian. Karena ia tidak menginginkan ada pihak yang dirugikan sehingga Pembangunan bisa dilanjutkan.
"Insya Allah kita adakan pertemuan untuk mencarikan solusinya sehingga pembangunan tidak terganggu," ucap politisi Partai Golkar itu.
Diketahui Asrama Haji Embarkasi dapat melayani sekitar enam ribuan jamaah haji yang terdiri dari tiga propinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu dengan rincian Sumbar terdapat 4500 jamaah, Jambi terdapat 1200 jamaah dan Bengkulu sekitar 600 jamaah.
HA/OLP