Pemko Pariaman teken MoU (memorandum of understanding) dengan Balai Diklat Indusri (BDI) Padang dalam rangka peningkatan keterampilan dan kualitas kerajinan lokal Pariaman, di Balikota, Kamis (3/11).
Kesepakatan bersama tu, kata Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, untuk menghasilkan kerajinan lokal dan kemampuan pengrajin yang lebih mumpuni dengan pelatihan yang diberikan oleh Balai Diklat.
Selama ini menurutnya, para pengrajin mendapatkan keahlian dari pembelajaran secara otodidak. Dengan adanya Mou tersebut diharapkan akan memperluas kemampuan mereka.
"MoU yang kita lakukan adalah bentuk upaya nyata pemerintah Kota Pariaman dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui keterampilan. Hal ini bentuk lain untuk menekan angka pengangguran," ungkap Mukhlis.
Selain pelatihan keterampilan, masih kata Mukhlis, pihak Badan Diklat juga akan membantu peserta pelatihan bagaimana cara memasarkan produk yang baik secara luas.
Sebagai langkah, lanjut Mukhlis, kedepan pihaknya akan mengirimkan ratusan pengrajin untuk mengikuti pelatihan selama 20 hari di Asrama Balai Diklat Industri Padang.
Disaat yang sama, Kepala BDI Padang Joni Afrizon, optimis pihaknya mampu melahirkan pengrajin siap pakai yang nantinya mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Dia menyatakan, pada tahun 2017 BDI menyediakan kuota pelatihan sebanyak 1500 peserta untuk bordir dan fesyen.
"Kita mengimbau kepada masyarakat Pariaman agar memanfaatkan peluang ini," sebutnya.
BDI menetapkan persyaratan usia bagi calon peserta 18 sampai 35 tahun. Peserta akan menerima dua sertipikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
TIM