Kepala Satker (satuan kerja) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumbar, Dahler, mengatakan bahwa Kabupaten Padangpariaman sebagai daerah penerima dana pembangunan infrastruktur terbesar di wilayah Sumatera Barat.
Hal itu disampaikannya pada acara Groundbreaking (pencangkulan pertama) kegiatan WINRIP IBRD Loan No. 8043-ID, terdiri dari dua paket pekerjaan yaitu Paket 20--Jalan Lubuk Alung-Sicincin dan Paket 21--Jalan Lubuk Alung–Kuraitaji di Pasar Baru Sungai Abang, Lubuk Alung, Selasa (18/10).
Acara groundbreaking, kata Dahler, digelar untuk mensyukuri atas kerja keras seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat, provinsi Sumbar dan Kabupaten Padangpariaman.
"Khususnya Bapak Bupati Ali Mukhni yang gigih memperjuangkan kedua jalan nasional tersebut dan dukungan masyarakat dalam pembebasan lahan," kata Dahler.
Dikatakannya bahwa pembangunan kedua paket jalan tersebut untuk memacu pertumbuhan ekonomi di pantai barat Sumatera. Juga untuk mengantisipasi kemacetan jalan Padang-Bukittinggi.
Terkait tanaman dan bangunan yang terkena pembangunan, Dahler menegaskan bahwa akan ada kompensasi sesuai UU nomor 2 tahun 2012 tentang penyediaan lahan dan fasilitas umum.
Ditengah acara, Dahler juga memperkenalkan seluruh yang terkait dalam proyek tersebut mulai Pelaksana, Konsultan, Kontraktor dan PPK. Ia mengingatkan kontraktor penyedia jasa agar bekerja dengan baik karena pengawasan sangat ketat dan berlapis dari Bank Dunia.
"Jadi yang di atas pentas adalah personil yang mengendalikan kedua proyek. Kami mohon dukungan dan partisipasi masyarakat," kata Dahler.
Bersamaan itu Dahler mengakui bahwa Bupati Ali Mukhni sangat aktif mendorong percepatan pengaspalan jalan Duku-Sicincin. Namun kata dia masih ada pembebasan lahan yang belum dibayarkan kepada masyarakat yang perlu ditindaklanjuti oleh tim pembebasan lahan.
"Kita sudah bisa memulai pengerjaan jalan Duku-Sicincin dengan dana APBN bagi tanah yang telah dibebaskan," tambahnya.
Disaat yang sama Bupati Ali Mukhni menegaskan ingin menjadikan Padangpariaman sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumbar. Caranya, kata dia dengan percepatan pembangunan infrastruktur di segala bidang, baik jalan, bangunan, irigasi dan fasilitas umum lainnya.
"Alhamdulillah, perjuangan kita didukung oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Sumbar," ungkapnya.
Orang nomor satu di Padangpariaman itu juga mengapresiasi masyarakat yang mendukung pembangunan sehingga tidak ada kendala dalam pembebasan lahan mengutamakan keterbukaan informasi.
"Yang penting keterbukaan. Misalnya dana pembebasan lahan ada 10 ribu rupiah per meter, jadi katakan sejujurnya kepada masyarakat dengan bermusyawarah," kata Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Tokoh masyarakat Lubuk Alung Yumardi Datuak Rangkayo Mudo mengatakan mendukung pembangunan kedua paket pekerjaan jalan tersebut.
"Atas nama masyarakat Lubuk Alung, kami mendukung program pemerintah dan pembangunan kedua paket pekerjaan jalan ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Yumardi.
Diketahui Peningkatan Jalan Lubuk Alung-Sicincin dimulai dari Tugu Ikan Lubuk Alung hingga tugu di Pasar Sicincin dengan panjang 16 kilometer dan lebar 14 meter. Biaya diperkirakan mencapai Rp131 milyar dengan kontrak sistim multiyears yang berakhir pada 31 Desember 2017.
Sedangkan Jalan Lubuk Alung-Kuraitaji dimulai dari Simpang Tugu Ikan Lubuk Alung hingga jembatan Kuraitaji dengan panjang 14 kilometer dan lebar 14 meter dengan perkiraan biaya mencapai Rp126 milyar. Kontraknya juga dengan sistim multiyears yang berakhir pada 31 Desember 2017.
HA/OLP