Program bedah rumah yang menjadi program unggulan di Padangpariaman mendapat dukungan dari masyarakat. Sebagaimana terlihat di Nagari Tapakih, masyarakat turut “sato sakaki” dalam bedah rumah milik Emi (29) di Korong Parik, Nagari Tapakih Kec. Ulakan Tapakis, Rabu (28/9).
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni yang hadir saat itu salut dengan kepedulian dan semangat gotong royong masyarakat. Bayangkan saja, bantuan yang disiapkan oleh BAZNAS sebesar Rp12.500.000 ditambah oleh masyarakat melalui “badoncek” menjadi Rp16.750.000.
“Alhamdulilah, dalam 15 menit kita bisa kumpulkan uang sebesar Rp4.250.000, semoga amal ibadah kita dibalas oleh Allah SWT,” kata Ali Mukhni yang turut menyumbang Rp500 ribu.
Ketua Baznas Padangpariaman Syamsuardi Surma mengatakan, target Baznas tahun ini sebesar Rp7 Milyar. Untuk program bedah rumah disediakan untuk 40 rumah tidak kayak huni dengan alokasi dana Rp500 juta.
Hingga bulan September, kata Samsuardi, pihaknya telah mendistribusikan program bedah rumah yang diberi nama Padang Pariaman Makmur sebanyak lebih kurang 20 rumah. Pihaknya mengaku telah menerima ratusan proposal dari masyarakat untuk mendapatkan bantuan BAZNAS.
"Namun proposal tersebut akan diverifikasi, cek lapangan dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Bapak Bupati sampaikan, agar Baznas memprioritaskan masyarakat yang benar-benar miskin,” kata mantan Camat Sungai Limau itu.
Emi didampingi Suaminya, Azmaraedi tak kuasa menahan tangisnya atas kepedulian Bupati Ali Mukhni dan Baznas yang memberikan bantuan untuk membangun rumahnya. Ia mengaku sering berdoa dan sholat dhuha memohon kepada Allah SWT agar dibukakan pintu rezeki dan dijauhkan dari kesulitan.
“Alhamdulillah, doa kami dikabulkan oleh Allah SWT. Terima kasih Pak Bupati dan seluruh donatur,” kata Ibu tiga anak itu.
Rumah berukuran 4 x 4 meter situ dihuni oleh dua orang kepala keluarga dengan kondisi yang memprihatinkan. Atapnya bocor sehingga ketika hari hujan air menggenangi lantai rumah. Ia mengaku tak sanggup untuk memperbaiki rumahnya karena penghasilan suaminya tidka memadai.
“Suami saya hanya buruh tani penghasilan tak menentu, hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Emi.
Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni juga menegur dua SKPD yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terkait pelaksanaan program Bedah Rumah. Untuk dinas pendidikan, ia meminta agar pro aktif dalam mengumpulkan dana Baznas khususnya PNS di sekolah-sekolah.
“Sampaikan kepada Kadis, ada beberapa sekolah yang belum setor dana BAZNAS,” ujarnya kepada Kabid Dikdas Mayulis yang hadir saat itu.
Teguran juga dialamatkan kepada jajaran Dinas Sosial dan Tenaga Kerja yang tidak hadir dalam bedah rumah untuk warga miskin. Padahal kehadiran dinas tersebut sangat penting untuk mengetahui langsung keadaan masyarakat dan validasi data keluarga miskin yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Kabag Humas Hendra Aswara ketika dikonfirmasi menyatakan ketidakhadiran Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja karena yang bersangkutan sedang ada agenda yang juga untuk kepentingan masyarakat Padangpariaman di Kota Padang.
"Tadi saya sudah kontak Ibu Kadissonaker, beliau sedang ada tugas ke Padang," kata Hendra.
HA/OLP