Hujan badai disertai angin kencang Selasa malam (23/8) rusak satu unit rumah penduduk di Desa Balai Nareh, Pariaman Utara.
"Satu unit rumah penduduk kena dampak badai kencang semalam. Dari laporan kepala desa setempat, satu unit rumah rusak, atapnya diterbangkan angin kencang. Sekarang kita mau menuju kesana," kata Kepala BPBD Kota Pariaman, Yaminurizal, di Pariaman, Rabu (24/8).
Menurutnya, cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai hujan deras merupakan fenomena cuaca ekstrim yang melanda hampir seluruh wilayah pesisir di Sumatera Barat.
"Dari pantauan peralatan kami banyak titik hujan. Hujan diperkirakan akan terus mengguyur Kota Pariaman sepanjang hari ini," sambungnya.
Saat ini, kata Yaminurizal pihaknya sedang di lapangan memantau perkembangan cuaca sekaligus melakukan aksi siaga tangguh.
"Kita akan mendata kerusakan akibat angin badai semalam seperti pohon tumbang, rumah penduduk yang rusak serta siagakan anggota di daerah-daerah rawan banjir," ungkapnya.
Tomi (37), warga Pariaman menyebut bahwa hujan badai adalah fenomena cuaca yang sering dialami masyarakat pesisir Pariaman.
"Yang ditakuti akibat dari badai itu seperti pohon tumbang jika menimpa manusia atau rumah," ujarnya.
Mengantisipasi hal itu, dirinya berharap dinas terkait melakukan peremajaan terhadap sejumlah pohon yang sudah tua dan lapuk.
"Sebagai masyarakat kita juga harus swadaya menebang pohon lapuk yang ada di lingkungan tempat tinggal kita. Sebagai warga Pariaman Kita wajib menjadi masyarakat yang siaga," kata dia.
OLP