Komitmen Padangpariaman menjadi lumbung pangan nasional menjadi program unggulan kepemimpinan Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur.
Ini terbukti dengan surplus produksi beras yang melampui kebutuhan pasar hingga tiga kali lipat sejak beberapa tahun terakhir. Padahal kabupaten dan kota lain baru tahap memulai program swasembada beras.
"Kita pakai motto Semen Padang, kita sudah melakukan ketika yang lain baru memikirkan. Artinya, ketika daerah lain baru mencanangkan swasembada beras, Padangpariaman sudah lebih dulu berhasil bahkan surplus," kata Ali Mukhni saat penandatangan nota kesepahaman dengan Universitas Andalas di Lokasi persawahan Nagari Aia Tajun, Kec. Lubuk Alung, Senin (22/8).
Dia menuturkan, Padangpariaman telah berhasil memproduksi gabah hingga 270 ribu ton pada tahun 2015. Jika dijadikan beras, maka totalnya menjadi 173 ribu ton. Sedangkan kebutuhan beras tingkat lokal hanya 53 ribu ton untuk 546 ribu jiwa masyarakat Padangpariaman.
"Artinya beras kita sudah dinikmati di kabupaten dan provinsi luar Sumbar. Kita jamin rasanya lebih enak," kata peraih Penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden RI itu.
Orang nomor satu di Padangpariaman itu mengaku tidak bosan-bosan mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan lahan terlantar menjadi lahan produktif pertanian.
"Jangan ada satu jengkal tanahpun yang tidak dimanfaatkan untuk kemakmuran Padangpariaman," kata Bupati yang disebut sebagai Calon Gubernur Sumbar itu.
Rektor Universitas Andalas, Tafdil Husni, mengaku bangga dengan capaian kinerja Bupati Ali Mukhni khususnya di bidang pertanian. Untuk itu, kata dia, Unand sebagai lembaga penelitian dan pengembangan mendukung Padangpariaman bersinergi menggelorakan inovasi teknologi tepat guna pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Padangpariaman sudah menjadi lumbung pangan nasional berkat komitmen Bapak Bupati. Unand melalui Kemenristek siap membantu dalam inovasi untuk memacu produksi pertanian," kata Rektor yang menyebutkan bahwa Unand sebagai peringkat 11 di Indonesia.
Disaat yang sama, Kadis Pertanian Yurisman mengatakan bahwa Padangpariaman saat ini juga ditunjuk sebagai lokasi pertanian modern yang hanya ada dua di Sumatera, yaitu di Sumsel dan Sumbar.
"Sesuai arahan Pak Bupati, kita berharap sektor pertanian menekan angka kemiskinan dan kemakmuran masyarakat," kata jebolan Universitas Andalas itu.
Usai penandatangan MoU, Bupati Ali Mukhni dan Rektor Unand Tafdil Husni uji coba rasa terhadap 10 varietas padi baru pertanian, antara lain batang piaman, kuriak kusuik, bawaan, ceredek merah, Inpari 21, anak daro, sagannggam panuah, junjung, inpari 13 dan lampai kuniang. Juga diserahkan enam unit mesin perontok padi kepada enam kelompok tani di Padangpariaman.
Hadir pada kesempatan itu Direktur Pembenihan Kementan RI Prihartini, Dandim 0308 Pariaman Letkol. Arh. Endro Nurbantoro, Akademisi Unand dan Kepala SKPD setempat.
HA/OLP