Wakil Walikota Pariaman Genius Umar akan melakukan upaya tegas untuk menindak oknum nahkoda kapal wisata yang melanggar SOP keselamatan penumpang.
"Bendera merah (tanda larangan berangkat) sudah dipasang, tiket tidak dijual, larangan langsung sudah disampaikan. Namun oknum nahkoda tetap mencuri waktu saat jam petugas istirahat membawa penumpang ke pulau," kata Genius, Kamis (4/8) saat dihubungi wartawan via seluler.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Polres Pariaman untuk mengambil langkah hukum terkait pelanggaran SOP hingga menyebabkan karamnya kapal wisata yang membawa satu keluarga asal Batipuah, Tanah Datar yang hendak menuju Pulau Angsoduo.
"Dinas Perhubungan sudah melaporkan kepada Polres Pariaman kasus tersebut. Ini ada indikasi pidananya. Untuk keselamatan manusia kita harus tegas, jika oknum itu salah secara pidana, polisi tentu akan menindaklanjutinya dengan tegas," ungkap Genius.
Dirinya menghimbau kepada pengusaha kapal wisata lainnya agar mematuhi SOP yang telah ditetapkan demi keselamatan penumpang dan kapal itu sendiri.
"Jangan merusak citra pariwisata yang susah-susah kita bangun. Pemerintah dalam hal ini pihak yang sangat dirugikan termasuk masyarakat yang sadar wisata atas perilaku seorang oknum tersebut," terusnya.
Kepada korban berjumlah 11 orang yang semuanya berhasil diselamatkan oleh BPBD dibantu masyarakat setempat, Genius secara resmi meminta maaf atas kejadian diluar dugaan tersebut.
"Semua biaya pengobatan korban kita tanggung dan kita antarkan semuanya ke Tanah Datar menggunakan mobil dinas SKPD. Kita berharap kejadian serupa tidak terulang kembali," sambungnya.
Sebagaimana dikabarkan, sebelumnya sebuah kapal angkutan wisata merk lambung Kuda Laut membawa belasan penumpang terbalik akibat dihempas ombak setinggi 2 meter sekitar 200 meter dari titik pemberangkatan di muaro Pariaman pukul 13.15 Wib, Rabu (3/8). Kapal tersebut bertolak dari muaro Pariaman menuju Pulau Angsoduo tiba-tiba mati mesin saat dihadang ombak besar dan menghantamnya dengan kuat yang menyebabkan badan kapal rusak parah.
Semua penumpang yang ada di kapal itu seketika panik dan masuk ke laut seiring terbaliknya kapal naas ini. Akibat benturan kuat kapal dengan ombak dan terseret ke batu grip mengakibatkan mesin tempel yang melekat di badannya terlepas dan hilang.
Semua penumpang kapal wisata yang dinahkodai oleh R ini berhasil diselamatkan usai kerja keras pihak BPBD Kota Pariaman dibantu masyarakat. Usai dievakuasi seluruh penumpang yang dalam keadaan syock dan luka-luka ringan segera dilarikan ke IGD RSUD Pariaman untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurut Kapolres Pariaman AKBP Ricko Junaldy, kapal angkutan wisata tersebut memiliki izin resmi namun tidak menjalankan SOP (standar operasional prosedur) yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
"Kami masih selidiki, namun semua penumpang tidak menggunakan pelampung sebagaimana yang seharusnya diwajibkan," ungkap Kapolres.
Pihaknya saat ini sedang mendalami kasus tersebut dan telah memeriksa nahkoda kapal.
"Kita akan usut kasus ini," tegasnya.
OLP