Dengan mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2016, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman berharap masyarakat lebih kompetitif, jangan sampai produknya kalah saing oleh produk berasal dari luar negeri.
"Karena itu, workshop ini sangat penting untuk diikuti karena melalui kegiatan ini kita dapat memperbaiki dan berinovasi, baik soal kualitas maupun kuantitas produk yang telah kita hasilkan," kata Mukhlis pada acara workshop pengembangan usaha dan penerapan tekhnologi pengolahan hasil perikanan di aula pertemuan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kota Pariaman, Senin (8/8).
Menurut dia, banyak usaha dari pengolahan hasil perikanan menjadi usaha masyarakat yang tinggal di pesisir Pariaman. Oleh sebab itu dia berharap DKP betul-betul menjadi fasilitator bagi pengusaha yang mengunakan produk hasil perikanan sehingga akan lahir pengusaha-pengusaha baru yang akan menggerakan ekonomi masyarakat.
“Pelaku usaha yang mengikuti workshop agar betul-betul mengembangkan ilmunya yang didapat dari acara ini. Selain menambah pengetahuan tentang pengolahan dan produksi yang akan dibuat, juga dapat berinovasi dalam penyajian produk yang menarik dari hasil pengolahan produk perikanan," sebutnya.
Lebih lanjut dia menyinggung ihwal rendahnya konsumsi ikan masyarakat Kota Pariaman secara nasional padahal berada di pesisir pantai.
"Kita penghasil ikan. Namun yang terjadi ikan-ikan kita banyak dijual ke daerah lain," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kota Pariaman, Azman, mengatakan workshop tersebut dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 8 s/d 12 Agustus 2016. Peserta workshop sebanyak 50 orang dibagi untuk diikuti 10 orang setiap harinya. Narasumber dari Dinas Koperindag Kota Pariaman dan para pelaku usaha yang telah sukses.
Dengan adanya workshop ini, kata dia, nantinya akan terlatih para pelaku usaha pengolahan hasil perikanan yang mandiri dan berdaya jual, sehingga akan menumbuhkan usaha baru di tengah masyarakat.
TIM
