Kumandang takbir bak alrm bangun tidur istimewa di 1 Syawal 1437 Hijriyah bertepatan Rabu, 6 Juli 2016. Kokok ayam jantan kalah pamor. Begitu terjaga, sibuklah warga Pariaman menyiapkan diri untuk melaksanakan salat I'd. Bagun pagi penuh kegembiraan. Pemerintah Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman menyediakan halaman kantor masing-masing sebagai salah satu tempat resmi salat I'd berjamaah bagi warganya.
Tanah lapang di Desa Pauh Barat merupakan salah satu tempat favorit bagi warga melaksanakan salat I'd. Lapangan dengan luas sekitar satu hektar itu terletak di samping bekas Polsek Pauh di Dusun Pasir Pauh. Lapangan dikelilingi cemara tersebut memang disediakan khusus buat salat jamaah skala besar seperti salat I'd dan salat Idul Adha. Otomatis lapangan itu hanya ramai dua kali setahun dan sudah berumur lebih dari 40 tahun.
Selepas salat I'd, bersama tokoh masyarakat Pariaman Abdul Latif atau yang lebih dikenal Uncu Latif dan Bagindo Jamohor kami melangkahkan kaki bersilaturahmi ke Pendopo Rumah Dinas Walikota Pariaman, Rumah Dinas Wakil Walikota, Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Pariaman, Rumah Dinas Ketua DPRD Padangpariaman Faisal Arifin di mana di sana kami bertemu Wabup Padangpariaman Suhatri Bur dan terakhir di Rumah Sekdako Pariaman dan Kantor DPD Nasdem Kota Pariaman memenuhi undangan Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman Syafinal Akbar dan Dewi Fitri Deswati yang merupakan Ketua Nasdem Kota Pariaman.
Rencana ke Pendopo Rumah Dinas Bupati jadi batal karena mentari mulai meninggi, lagian bupati juga sudah tidak berada di tempat. Silaturahmi dengan keluarga dilanjutkan setelahnya.
Bersilaturahmi di hari raya pertama ke rumah kepala pemerintahan daerah bukan maksud ingin keren dan mengabaikan silaturahmi internal keluarga. Silaturahmi dengan keluarga sepulang dari sana terasa lebih lapang dan leluasa karena di sana momentum silaturahmi massif terlaksana.
"Bisa dibayangkan berapa banyaknya waktu habis hanya untuk bersilaturahmi dengan ratusan sahabat jika ke rumahnya masing-masing kalau tidak bertemu di sini. Di sini semuanya hadir, silaturahmi tuntas dalam waktu tidak sampai setengah hari. Setelahnya kita santai di rumah atau mengunjungi sanak famili," kata Uncu Latif berfilosofi.
Ajakan Walikota Mukhlis dan Wawako Genius agar melaksanakan hari raya dengan sederhana mereka perlihatkan saat menggelar open house. Tidak ada tenda berlebihan, tidak ada acara protokoler, hidangan bagi tamu terbilang cukup tidak berlebihan.
Di Pendopo Walikota, semua tamu disambut di ruangan yang sama. Tidak ada sekat pejabat ekslusif dan tamu biasa.
"Agar kita semua saling silaturahmi bersalam-salaman satu sama lain. Jika ada sekat tentu membatasi," kata Bagindo Jamohor setengah berbisik.
Di Rumah Dinas Genius Umar lebih sederhana lagi. Tenda memanjang diisi puluhan meja dan kursi menghampar menyatu. Setiap tamu yang datang bebas memilih di mana hendak duduk. Tidak ada saya lihat beliau membeda-bedakan tamu seperti di suruh masuk ke ruang tamu rumahnya yang ber-AC.
"Makna dari silaturahmi yang digelar pejabat saat open house selain bermaaf-maafan juga menyediakan space (ruang) bagi tamu. Saya pikir Genius Umar berpendapat sama dengan saya," kata Uncu Latif sambil menikmati lamang tapai, salah satu hidangan di tempat Genius Umar.
Open House di Rumah Ketua DPRD Padangpariaman Faisal Arifin sedikit memberikan nuansa berbeda. Tenda dipasang di belakang rumah menghadap Pantai Pasir Pauh yang dihiasi pohon cemara rindang. Angin sepoi-sepoi menyejukan hadirkan suasana nyaman bagi para tamu.
"Saya pikir di sini lokasi paling tepat menyambut tamu. Selain teduh dan berangin, tamu yang datang akan kerasan dengan pemandangan Pantai Pasir Pauh hingga betah berlama-lama. Bagi yang bawa anak-anak sekalian bisa jalan-jalan di pinggir pantai," kata Faisal Arifin diamini Wabup Suhatri Bur tersenyum. Suhatri Bur didampingi istri menyalami tamu satu persatu sebelum meninggalkan tempat itu.
Lain lagi suasana di Kantor DPD Nasdem yang menggelar open house. Partai yang memiliki satu fraksi di DPRD Kota Pariaman itu khusus menjamu masyarakat badarai. Mereka bagi-bagi samek rayo (samek rayo adalah berupa uang tanpa amplop yang dibagikan kepada tamu, terutama bagi anak-anak dan remaja). Kantor yang terletak di Jalan Jendral Sudirman dekat Simpang Sianik itu adalah kantor baru. Belum sebulan ditempati.
"Partai pertama setahu saya yang menggelar open house di lebaran kali ini," kata Uncu Latif memuji tuan rumah saat memasuki ruang kantor tersebut usai disalami Syafinal dan Dewi.
Kantor tersebut merupakan rumah gadang lama Pariaman yang disewa oleh Partai Nadem. Di kantor tersebut ratusan warga datang silih berganti. Para orangtua, anak remaja hingga anak-anak sebelum menerima samek rayo dipersilahkan dulu menikmati hidangan yang tertata rapi di pojok teras muka kantor.
"Silaturahmi sekalian bagi rejeki dengan warga. Samek rayo merupakan tradisi kita sebagai Rang Piaman. Bukan jumlahnya yang dinilai, tapi niatnya," kata Dewi.
Dewi menuturkan, selaku Ketua Partai Nadem dan partai yang memiliki satu fraksi di DPRD pihaknya ingin menerima aspirasi langsung dari masyarakat. Momentum open house lebaran dia pergunakan untuk itu.
Hari raya di Pariaman begitulah cerminannya dari tahun ke tahun. Tidak ada yang berubah. Silaturahmi bagi masyarakat saat itu merupakan momen penting yang harus dilaksanakan. Tak heran jikalau Pariaman selalu ramai oleh para perantau yang pulang kampung saat lebaran.
Oyong Liza Piliang