Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan (Distanakhut) melaui Bidang Peternakan melakukan monitoring kelahiran anak sapi hasil embrio transfer di Korong Duku, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Selasa (12/7).
"Kelahiran anak sapi tersebut merupakan sapi hasil transfer embrio pertama di Padangpariaman," kata Kadis Distanakhut Yurisman di Padangpariaman, Kamis (14/7).
Dia menjelaskan, transfer embrio merupakan proses mulai dari pemilihan sapi donor, sinkronisasi birahi, super ovulasi, inseminasi koleksi embrio penanganan dan evaluasi embrio, transfer embrio pemeriksaan kebuntingan sampai dengan kelahiran.
"Embrio yang ditransfer tersebut dibuahi di luar, setelah berumur 7 hari disumbangkan pada rahim sapi yang telah disiapkan dengan kriteria induk sapi tersebut sehat, memiliki corpus luteum dan masa birahinya lewat 7 hari," terusny.
14 hari setelah penanaman embrio, lanjut dia, induk sapi dikontrol apabila induk tidak menunjukan gejala birahi maka kemungkinan embrio tersebut implant (melekat).
"Setelah kandungannya 3 bulan dilakukan pemeriksaan kebuntingan," tandasnya.
Transfer embrio kali ini dilakukan pada induk sapi simmental dan jenis embrio limosin. Embrio sendiri berasal dari Balai Embrio Transfer Cipelang.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Sumatera Barat kerjasama dengan Balai Embrio Transfer Cipelang.
Riska, TKIP Distanakhut
Editor, OLP