Kuniang Hendri, karib dia disapa, semenjak dua tahun terakhir terpaksa mengembangkan usaha di tanah kelahirannya di Simpang Empat Jati, Desa Jati Mudiak, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman sebagai pengrajin sepatu berbahan kulit setelah usaha yang digelutinya selama 20 tahun lebih di Ibukota Jakarta luluh lantak diterjang banjir.
“Seluruh alat-alat pembuat sepatu yang saya miliki rusak, hanya tersisa kulit dan alas sepatu. Rasanya tidak mungkin bertahan lagi di ibukota, maka saya putuskan untuk pulang kampung dengan sedikit modal tersisa yang saya miliki,” kata Kuniang Hendri.
Sesampai di kampung halaman tanpa harus menunggu dia langsung memulai usaha yang pernah ditekuni selama 20 tahun di Jakarta itu.
“Mula-mula kita bikin sedikit sepatu dengan aneka model, alhamdulillah semuanya laku terjual. Karena permintaan mulai banyak maka saya rekrut anak buah untuk membantu usaha saya hingga saat ini,” katanya.
Kuniang Hendri menamai produk sepatu kulitnya dengan brand "BESTCO SHOES" memproduksi sepatu dengan harga-harga manenggang, namun kwalitas produk yang diproduksinya dijamin bermutu dan diberi garansi.
Kuniang tidak hanya membuat sepatu dan sandal pria, namun juga membuat sandal dan sepatu wanita beraneka model sesuai dengan selera pesanan pengguna.
“Dulu semasa di Jakarta, sepatu-sepatu yang saya produksi banyak dipasarkan di toko-toko besar ternama,” ungkapnya.
Hendri mengatakan, Pemerintah Kota Pariaman telah memberikan bantuan berupa mesin pembuat sepatu. Namun sayangnya bantuan yang diberikan Pemko Pariaman itu tidak bisa dia digunakan.
"Karena tidak sesuai dengan yang kita butuhkan," ungkapnya. Namun demikian dia mengucapkan terima kasih kepada Pemko Pariaman yang telah memberikan bantuan sebagai pertanda sudah adanya perhatian dari pemerintah kepada usaha masyarakatnya.
Diminati Masyarakat
Meski Kuniang Hendri tidak memiliki toko untuk memanjang hasil produksinya, dengan hanya memanfaatkan halaman rumahnya di Simpang Empat Jati Pariaman, dewasa ini sepatu yang diproduksinya cukup diminati masyarakat.
Tidak hanya diminati warga seputar Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman, namun juga diminati masyarakat dari luar daerah seperti dari Pasaman, Lubuk Basung, Payakumbuh. Mereka sengaja mampir dan membeli sepatu setelah berwisata ke Pantai Gandoriah dan Pulau Angso Duo Pariaman, sebagai oleh-oleh khas Pariaman.
Aku dia, Pemerintah Payakumbuh telah menggunakan sepatu yang diproduksinya dua kali untuk sepatu kafilah MTQ, kemudian Pemerintah Kota Pariaman juga telah menggunakan sepatunya satu kali juga untuk kafilah MTQ Kota Pariaman.
“Saya berharap Pemerintah Kota Pariaman kalau dapat menganjurkan juga para PNS memakai produk lokal,” harapnya.
Darwisman