Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pariaman 16 Tahun Silam

28 Februari 2016 | 28.2.16 WIB Last Updated 2016-02-28T12:44:29Z
istimewa



Awal milenium (tahun 2000) di mana saat itu stabilitas politik di negara kita masih rapuh pasca reformasi, tanpa disadari pula, akibat kelengahan itu mengubah tatanan sosial di masyarakat. Termasuk Pariaman di 16 tahun silam tersebut.

Teringat saya bagaimana di sepanjang Pantai Gandoriah saat itu di kala malam terjadi banyak transaksional ilegal. Mulai dari narkoba, prostitute, pusat kedai miras yang membuat Kota Pariaman saat itu memiliki dua kepribadian. Siang sebagai Kota nan damai, malam harinya tempat hepi-hepi pesta inex, miras dan jenis narkoba lainnya. Pariaman dilirik kota-kota lainnya sebagai tempat hepi tanpa gangguan.

Perkelahian berdarah saat itu jarang diproses di kepolisian. Sia nan bagak itu nan di ateh............... Remah-remah peninggalan Orde Baru.

Cafe triping di ujung muara saat itu tidak berdaya polisi menggerebeknya karena dibeking sejumlah aparat berambut cepak. Siapa saja boleh membeli sekaligus berpesta di sana, wanita, laki-laki, asoy, sama saja.


Pasca reformasi adalah cikal bakal merebaknya peredaran narkoba di Pariaman. Kelengahan aparat saat itu membuka peluang bagi mereka. Bahkan oknum berbaju loreng terang-terangan menjadi bandar besar tunggal narkoba di Pariaman yang "untouchable" sebelum akhirnya diciduk oleh tim anti narkoba Polda Sumbar. Peristiwa penangkapan terhadap si bandar itu takan terlupakan sepanjang sejarah kriminal di Kota Pariaman.
 

Transisi politik selalu berdampak kepada tatanan sosial sebagaimana yang terjadi di Pariaman saat itu. Berbagai upaya kemudian dilakukan pemerintah bersama aparat untuk menyingkirkan aksi terang-terangan tersebut. Tidak mudah memang, namun perlahan tapi pasti.

Kini, Pariaman yang sudah tertata, menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Sumbar, juga menyebabkan transisi sosial. Kecenderungannya positif. Banyak lahir kelompok masyarakat sadar wisata dengan sendirinya. Pemuda-pemuda kreatif bermunculan, sedangkan si tukang pesta mulai terpinggirkan, menggelar acara secara insidentil dan sembunyi-sembunyi. Tidak lihay, ya tertangkap dan dibui untuk waktu yang lama.



OLP
×
Berita Terbaru Update