Lima hari pasca dilantik sebagai orang nomor satu di Padangpariaman, Bupati Ali Mukhni kedatangan tamu istimewa di rumah dinasnya yakni Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumbar, Widodo Supriyadi beserta istri Ny. Budi Widodo.
Kajati dan istri beserta rombongan itu disambut dengan tari galombang yang ditandai dengan mecabik siriah dalam carano sebagai bentuk budaya masyarakat piaman menyambut tamu agung. Turut hadir seluruh unsur Forkopimda, para Kepala SKPD, Pimpinan BUMN/BUMD dan tokoh masyarakat Padangpariaman.
Kunjungan kerja Kajati itu, selain memuji kelezatan kuliner Padangpariaman dan keanekaragaman seni budaya, yang tak kalah penting bagaimana Kajati Sumbar mengapresiasi keseriusan Bupati Padangpariaman mendukung penegakan hukum dan upaya pencegahan tindak korupsi.
Buktinya, Padangpariaman menjadi kabupaten pertama di Sumbar melakukan MoU (nota kesepahaman) Bantuan dan Pertimbangan Hukum Perdata dan Tata Usaha (TUN). Bahkan MoU itu dilakukan di saat akhir-akhir kepemimpinan Ali Mukhni di periode pertama menjadi bupati akhir Oktober 2015 lalu.
"Saya apresiasi Pak Bupati karena cepat bergabung dengan kita," ungkap pria kelahiran Malang tersebut.
Artinya tambah Widodo, bupati sangat respek terhadap instruksi yang dikeluarkan Presiden RI yakni Instruksi Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi, Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tersebut.
"Kini antara Pemkab dan Kejaksaan saling mendampingi. Saling menjadi mitra," ungkap pria 59 tahun itu.
Kejari Pariaman menjadi agenda kunjungan ke-12 Kajati selama dua bulan kepemimpinannya di Sumbar per tanggal 21 Desember 2015 lalu. Selanjutnya, direncanakan rombongan akan bertolak menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Selain pengenalan kerja satuan kerja, sekaligus ajang silaturahmi. Sebab manusia adalah sahabat bagi manusia lainnya. Ke depan jika ke Padang, mampirlah ke Kejati Sumbar," ajaknya ramah.
Sementara itu, Bupati Ali Mukhni mengaku senang atas apresiasi Kajati. Dia mengaku sangat tegas dalam mendukung proses penegakan hukum tindak pidana korupsi di Padangpariaman.
"Tadi sudah diapresiasi pak Kajati. Baru dua di Sumbar, yang pertama Padangpariaman dan menyusul Kota Pariaman. Kita berharap ke depan tidak akan ada lagi pejabat yang melanggar aturan. Karena kita telah didampingi mulai dari perencanaan, pelaksanaan anggaran dan lainnya," ungkapnya.
Dia menilai kerja-sama antara kejaksaan dan pemerintah daerah akan berdampak positif bagi pembangunan dan perkembangan di Padangpariaman.
"Karena tentunya serapan anggaran akan semakin tinggi dan secara otomatis pembangunan menjadi semakin pesat," pungkasnya.
Welcome drink
Dalam acara temu ramah, Kajati Sumbar terkejut karena disuguhkan minuman favoritnya yakni cokelat panas. Lantas diapun mencari tahu siapa yang membocorkan rahasia tersebut.
"Cokelat panas favorit saya. Ternyata Padangpariaman ikonnya. Berkesan, apalagi dengan mengunyah sirih. Keharmonisan di kalangan instansi juga terjalin. Termasuk masyarakat dengan forkopimda, sangat ramah," ungkapnya.
TIM