ilustrasi
Sebanyak 41 unit komputer di Sekolah Menengah Pertama (SMP 1) Kota Pariaman, hilang dicuri maling, Selasa (2/2).
Kepala Sekolah setempat, Wismardi, di Pariaman, mengatakan pihak sekolah baru mengetahui hilangnya puluhan komputer tersebut pada Senin (1/2).
"Saya baru mengetahui kehilangan komputer tersebut setelah disampaikan oleh petugas inventaris yang bernama Rozaimi pada Senin pagi," kata dia.
Pengakuannya, pihak sekolah terakhir kali melakukan pengecekan inventaris komputer pada Jumat (22/1) sekaligus mengambil beberapa unit komputer untuk digunakan.
"Dari 41 unit komputer tersebut pada umumnya masih layak untuk digunakan oleh siswa," tuturnya.
Puluhan komputer tersebut disimpan dalam labor bahasa yang sudah tidak difungsikan kurang lebih selama satu tahun terakhir.
"Labor itu memang sudah tidak difungsikan sebagai ruang belajar, dan beberapa waktu lalu gedung tersebut sedang dilakukan perbaikan namun belum sepenuhnya siap," jelasnya.
Pihak sekolah sendiri telah memasukan laporan ke Polsek Kota Pariaman untuk menindak lanjuti kehilangan puluhan komputer tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Kanderi mengatakan pihaknya juga baru mengetahui hilangnya puluhan komputer milik SMP 1 tersebut.
"Saya juga baru mengetahui kasus kehilangan puluhan komputer tersebut, kasus ini harus ditindak lanjuti," jelasnya.
Dinas terkait sendiri telah menginstruksikan ke sekolah terkait untuk mendata keseluruhan aset apa saja yang hilang.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian tampak terlihat labor bahasa yang digunakan sebagai penyimpanan puluhan komputer tersebut dalam keadaan terbengkalai dengan sejumlah dinding bagian atas yang bolong.
Terpisah, Kapolsek Kota Pariaman, Kompol. Masri, membenarkan adanya laporan hilangnya puluhan unit komputer di SMP 1 Pariaman.
"Laporan dari pihak sekolah sudah kita terima di Polsek, hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki," kata dia.
Pihak kepolisian sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi, diantaranya kepala sekolah bersangkutan.
"Kita belum bisa memastikan tersangka dari kasus tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dan mengumpulkan sejumlah barang bukti," jelasnya.
TIM