Suhu panas di Pariaman dalam tiga hari terakhir mencapai 37 derajad celcius. Paneh badangkang kata masyarakat setempat. Suhu panas yang tidak lazim dari biasanya tersebut menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pariaman, Yutiardi Rivai, disebabkan oleh masuknya awal musim panas dan fenomena langkisau.
"Masuknya awal musim panas, lebih panas dari biasanya karena bersamaan fenomena langkisau. Dalam beberapa hari ke depan akan seperti itu," kata dia, via seluler, Sabtu (30/1).
Panas yang tidak lazim tersebut menurut dia dapat mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh jika sering beraktifitas di luar ruangan.
"Jika aktifitas di luar tingkatkan daya tahan tubuh dengan melengkapi gizi dan vitamin, kemudian perbanyak minum air putih. Kemudian basahi handuk, lap semua badan jika terjadi gejala kepanasan," sambungnya.
Dia juga menghimbau, seiring panas, penggumpalan awan juga cepat berakhir dengan curah hujan menyebabkan kembang biak nyamuk penyebar demam berdarah dan malaria.
"Sudah ada tujuh kasus demam berdarah kita tangani awal tahun. Sejumlah kota di Sumbar juga KLB demam berdarah," terangnya.
Pemerintah Kota melalui dinasnya menghimbau kepada warga agar waspadai genangan air dan rajin kuras bak mandi mencegah kembang biak nyamuk.
Sementara itu, Budi (56) warga Pariaman mengeluhkan panasnya cuaca di siang hari.
"Saya ingin santai di pantai agar sejuk, rupanya panas juga bahkan angin tidak berhembus sebagaimana biasa," sebutnya.
OLP