Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan akan mengganti oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) jika ada yang terbukti menyelewengkan dana pengelolaan parkir.
"Saya akan ganti para ASN yang terbukti bermain dalam pengelolan parkir, karena selama ini pengaduan masyarakat terus terkait masalah parkir di objek wisata yang ada," kata dia di Pariaman, Selasa (19/1).
Dia menyebut pemerintah daerah setiap minggunya terus mengadakan evaluasi terkait pengelolaan parkir di sejumlah objek wisata yang ada.
"Keluhan masyarakat setempat maupun wisatawan yang datang sudah sering saya terima terkait masalah parkir karena diduga ada oknum tertentu yang sengaja mengejar kepentingan pribadi," jelasnya.
Pemerintah, kata Mukhlis berjanji akan terus melakukan pembenahan termasuk menindak tegas keluhan masyarakat yang merasa dirugikan karena parkir tersebut.
Untuk tahap awal sendiri menurut dia pemerintah melalui instansi terkait akan melakukan pendekatan persuasif kepada oknum yang diduga bermain tersebut.
Selain itu, sebut Mukhlis, dia juga telah memberi instruksi kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) agar memberi kepastian di mana tempat parkir yang resmi sehingga masyarakat bisa mengetahui.
Sebelumnya, Zul (23) salah seorang warga setempat, mengaku dirugikan dengan tindakan petugas parkir di sekitar Pantai Gandoriah.
Saat itu ia tengah memparkirkan kendaraan motor miliknya di tempat parkir yang telah tersedia, di saat yang bersamaan petugas parkir tanpa indentitas yang jelas meminta uang parkir sebesar Rp3.000.
Setelah membayar biaya parkir Zul meminta bukti retribusi parkir kepada petugas parkir namun petugas tersebut mengatakan tidak ada.
Zul yang terus menanyakan kenapa tidak ada bukti retribusi kemudian diberikan oleh petugas parkir tersebut bekas retribusi parkir mobil senilai Rp5.000.
"Ini jelas merugikan saya karena kejelasannya tidak ada. Pelayanan tukang parkir sangat jauh dari sapta pesona," kata dia.
Sumber: Antara