Wacana Walikota Pariaman Mukhlis Rahman akan mengaktifkan kearifan lokal budaya asli Pariaman mendapat dukungan dari Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin.
Menurut Mardison, penjaga keamanan desa yang disebut 'Dubalang' yang akan dimulai bulan Februari 2016 itu sudah ada sejak zaman dahulu kala di pemerintahan adat Minangkabau. Membangkitkan kembali kearifan lokal yang telah tenggelam menurutnya sebuah langkah maju mengingat kondisi sosial di tengah masyarakat kian memprihatinkan.
"Para dubalang dulu dikenal penjaga adat di tiap-tiap dusun di nagari saat pemerintahan adat Minangkabau. Persis seperti 'Pecalang' di Bali. Saya sangat mendukung, kalau bisa dua dubalang per dusun," kata Mardison, Kamis (28/1) melalui sambungan seluler.
Mardison menilai kehadiran dubalang sangat diperlukan mengingat berbagai pengaruh negatif leluasa masuk hingga ke dusun-dusun tanpa pengawasan. Dubalang, kata dia nantinya akan dilatih keahlian khusus dan memiliki tugas khusus pula dalam menjaga desa.
"Dubalang selain ahli silat juga paham kaedah adat. Mereka lah nantinya yang akan melakukan pengawasan dan menjaga keamanan di desa-desa," kata dia.
Sementara itu, warga Pariaman, Tomi (37) menilai kehadiran penjaga keamanan adat yang akan operasional itu harus diisi oleh orang panutan, baik akhlak, pemahaman adat disamping bela diri.
"Mereka harus disegani bukan ditakuti," kata dia.
Tomi malah menyarankan dibentuk Dubalang khusus pariwisata Pariaman.
"Dubalang yang mengawasi kawasan wisata Pariaman," ucap dia.
OLP
