Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anak Hilang: Nurlita Sari dan Bungkusan buat 5 Adiknya

14 Januari 2016 | 14.1.16 WIB Last Updated 2016-01-14T12:37:24Z
Nurlita Sari dan bungkusan untuk lima adiknya



Nurlita Sari (14) pengakuannya asal Jawa Timur diduga menjadi korban perdagangan manusia. Saat ini korban ditampung oleh Lembaga Pelayanan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (LPKTKPA) Pariaman, Kamis (14/1).

"Informasi keberadaannya pertama kali kita peroleh dari Dinas Sosial Kabupaten Agam yang melaporkan adanya anak belia yang mengaku berasal dari Jawa Timur," kata Ketua LPKTKPA Pariaman, Fatmi Yeti Kahar kepada wartawan di Kantor PWI Pariaman, Kampung Belacan, Pariaman Tengah.

Teta Sabar karib ia disapa, meneruskan, pihak Dinas Sosial Kabupaten Agam sendiri pertama kali menemukan anak tersebut di daerah Malalak Kabupaten Agam tanpa memiliki identitas apa pun.

Dinas Sosial setempat, kata dia langsung memberikan informasi kepada pihak LPKTPA Pariaman yang kemudian mengadopsi Nurlita.

"Kita sudah mencoba mencari tahu asal usulnya, namun anak tersebut tetap mengaku berasal dari daerah Jawa Timur meskipun kita belum yakin sepenuhnya. Dari pengalaman kami sebelumnya, dugaan kuat anak ini dari daerah transmigrasi," ucap dia.

Merasa curiga pihak LPKTPA Pariaman memeriksa telepon seluler milik anak tersebut, dan ditemukan nomor telepon milik Indra Putra Pasaribu.

Dari pengakuan Indra, anak tersebut terlebih dahulu ditemukan oleh warga di Desa Tambang di Bangkinang, Kabupaten Kampar yang kemudian menyerahkannya kepada Kepala Desa setempat.

"Saat dihubungi melalui telepon seluler Indra mengakui bahwa ia yang membawa anak tersebut dari Kantor Kepala Desa Tambang menuju Kantor Pelayanan Pemberdayaan Terpadu Perempuan dan Anak Bangkinang. Indra mengaku kepada kami dia pengacara, setelah kami cek nama dia tidak terdaftar," ujarnya.

Selanjutnya, dituturkan Teta Sabar, Indra menitipkan anak tersebut ke Kantor PPTPA di daerah itu, sepeninggal Indra pihak PPTPA menolak untuk menampungnya dengan dalih tidak memiliki biaya. "Kini ponsel Indra tidak aktif-aktif kami hubungi," jelas dia.

Selang beberapa hari kemudian bocah tersebut ditemukan oleh masyarakat di daerah Malalak Kabupaten Agam, dan akhirnya ditampung oleh Dinas Sosial Kabupaten Agam, untuk selanjutnya diserahkan kepada LPKTKPA Pariaman.

Nurlita Sari saat diwawancarai tidak bisa dimengerti ucapannya. Dia mengaku telah dibawa oleh seseorang yang mengaku "orang baik-baik". Dari pengakuannya, ia berasal dari daerah Tambunan Provinsi Jawa Timur, kadang daerah Blegong. Dia tidak bisa membaca dan menulis. Dari pengakuannya didapat informasi ia hanya sempat mengenyam pendidikan SD kelas I.

"Saya sangat rindu dengan Ayah, Ibu, dan adik-adik saya. Saya bawakan oleh-oleh buat adik saya lima orang," ucap gadis bawah umur tersebut sambil menggenggam beberapa bungkus roti dan cemilan.

Dari penjelasannya, orang tua laki-lakinya bernama Anton Penyot dan Ibunya bernama Jumpiati, selain itu ia juga memiliki nama kecil yaitu Sari dan Mpon.

Diketahui di sekujur tubuh korban ditemukan beberapa bekas lebam, namun belum diketahui pasti penyebab dari luka tersebut.


TIM
×
Berita Terbaru Update