Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Padangpariaman bersama Dishubkominfo Sumatera Barat dan Biro Humas Setdaprov Sumbar menggelar acara sosialisasi Diseminasi Informasi penggunaan internet sehat di tengah masyarakat terutama anak-anak dan generasi muda di Padangpariaman selama dua hari 30/11 dan 1/12 (Senin-Selasa).
Acara bertajuk 'Kita tingkatkan peran masyarakat dalam memfilterisasi penggunaan internet terhadap anak' itu digelar di Aula Dishubkominfo Padangpariaman, di Alai Gelombang, Pariaman.
Menurut Kepala Dishubkominfo Padangpariaman Budi Utama, acara yang digelar sejak Senin (30/11) itu dihadiri oleh 200 peserta. I00 peserta di hari pertama, ungkap Budi, oleh perangkat nagari Padangpariaman bagian utara dan 100 peserta lainnya oleh Padangpariaman bagian selatan.
"Masing-masing nagari kita undang lima orang utusan," kata Budi kepada wartawan.
Hadir sebagai pemateri dari Dishubkominfo Sumbar, Erlita Rais, Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Irwan dan Kabid Binwasdal Dishubkominfo Padangpariaman, Rasmi Sulaiman.
Rasmi Sulaiman menyebutkan, sosialisasi penggunaan internet sehat perlu digencarkan mengingat hampir seluruh wilayah Padangpariaman sudah melek internet. Karena internet merupakan sumber informasi, baik positif maupun negatif, imbuh dia, diperlukan peran masyarakat dan orangtua dalam mengontrol arus negatif yang masuk melalui jaringan internet kepada anak-anak.
"Internet adalah gudang ilmu, tapi jika disalah gunakan juga menjadi petaka moral kepada anak-anak kita. Sekarang rekrutmen jaringan ISIS itu via internet," kata Rasmi.
Untuk itu, kata dia diharapkan peran masyarakat dan orangtua agar mengontrol kebiasan anak dalam menggunakan jaringan internet di rumah maupun di warnet.
"Waktu anak-anak bersama keluarga itu 18 jam sehari di luar sekolah. Peran orangtua sangat vital di sini terutama mengarahkan situs mana saja yang boleh dibuka oleh anak dan mana yang tidak boleh, sedari dini," sebut dia.
Kabiro Humas Irwan di saat yang sama menambahkan, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat sudah lama memfilter situs-situs tidak layak anak melalui program nawala. Situs berbau pornografi, aliran radikal, kata dia semakin hari juga semakin canggih menyusup.
"Di sinilah peran masyarakat dan orangtua agar generasi muda kita menjadi generasi yang cerdas menggunakan teknologi informasi," tandas dia.
Salah seorang peserta, Sari (22) Kepala Urusan Pemerintahan Nagari Sicincin mengatakan di wilayahnya hampir semua keluarga mengenal internet. Baik browsing, sosial media hingga game online.
"Semuanya baik jika dimanfaatkan guna mencari ilmu dan berteman di sosial media. Menjadi tidak baik jika buat yang tidak-tidak, seperti menonton film yang tidak patut, main game hingga tidak mengenal waktu dan fesbukan hingga lupa kehidupan sosial," kata dia.
Karena itu, imbuh dia, peran masyarakat menjadi penting.
"Dalam mengarahkan anak-anak agar jangan terjebak ke hal-hal negatif. Sosialisasi ini saya pikir sangat produktif dalam rangka pembangunan sumberdaya manusi di era teknologi informasi saat ini," pungkasnya.
OLP