Meski agak terlambat karena terjadi tarik ulur dalam proses pemilihan Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) dan Pengurus Satuan Pelaksana (Satlak), akhirnya PAMSIMAS Padang Mantuang Korong Pasa Surau, Nagari Guguk, Kecamatan 2 X 11 Kayutanam, Padangpariaman yang dipimpin seorang perempuan itu, lebih awal melakukan uji fungsi.
Adrianeti (41) selaku Koordinator KKM Padang Mantuang, akhirnya bisa menyelesaikan pembangunan sarana PAMSIMAS dengan baik. Hal itu ditandai dengan dilakukannya uji fungsi oleh Ketua DPMU PAMSIMAS Padangpariaman Ali Nurain didampingi Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Padangpariaman, Staf P2PL Dinas Kesehatan dan DC PAMSIMAS Padangpariaman, Eniwarti, ST, serta FK, Fasilitator STBM dan FM, Jumat (4/12) kemaren.
Di sela proses uji fungsi, Adrianeti didampingi ketua Satlaknya Indra Ade Hasan mengungkapkan rasa syukur dan terharunya.
"Karena dengan selesainya pembangunan sarana PAMSIMAS sudah ada sambungan ke 17 rumah atau 20 KK. Rasa lelah dan letih yang dirasakan selama ini terobati dengan sendirinya. Yang ada sekarang adalah rasa syukur, terharu dan senang hati," kata Adrianeti.
Kata dia, sampai sekarang dirinya seakan belum percaya bersama tim bisa menyelesaikan pembangunan sarana PAMSIMAS lebih awal.
"Karena awalnya banyak yang pesimis dan mencimeeh juga memandang saya sebelah mata. Semua itu saya jadikan penyemangat,” tukuk ibu rumah tangga itu.
Berangkat dari cimeeh atau ejekan, dia jadikan sebagai energi dan bahan bakar bagi dirinya untuk bergerak dan membuktikan bahwa dia bisa menyelesaikannya dengan baik, meskipun belum pernah punya riwayat dan pengalaman mengerjakan proyek atau program sebelumnya.
“Berawal dari pelatihan teknik dan pembukuan KKM dan Satlak, saya semakin paham bahwa program ini sangat bagus untuk pemberdayaan masyarakat serta memberikan kesempatan kepada saya dan orang-orang yang punya komitmen untuk tampil. Untuk bisa berhasil tidak mesti harus berpendidikan tinggi dan berpengalaman dalam proyek atau program,” matanya berkaca-kaca.
Sementara itu Irwansyah Dt. Pandak, tokoh masyarakat yang ikut mendampingi dalam proses uji fungsi tersebut merasa senang dengan program PAMSIMAS. Karena menurut dia PAMSIMAS melibatkan semua pihak, baik masyarakat maupun stakeholders terkait lainnya.
“Kami merasa didampingi dan diperhatikan. Sebab masyarakat kami serba kekurangan, baik kurang pengalaman, pengetahuan maupun wawasan dalam proses pembangunan sarana air minum ini. Kami jadi senang dan kembali percaya diri, sebab sebelum kami mulai membangun, kami dilatih dan diajarkan dulu,” ujarnya memuji program PAMSIMAS.
Sebelumnya masyarakat sudah sampai pada titik nadir apatis dan krisis kepercayaan, karena trauma dengan proyek dan program yang pernah ada di Padang Mantuang, yang tidak ada pembinaan, kurangnya pendampingan dan tidak ada penyelesaian.
Hadirnya PAMSIMAS menumbuhkan dan memulihkan kembali rasa saling percaya, karena PAMSIMAS mengajarkan keterbukaan dan pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan Ali Nurain selaku ketua DPMU yang melakukan uji fungsi mengapresiasi apa yang dilakukan oleh masyarakat Padang Mantuang. Meskipun masih ada beberapa catatan untuk diperbaiki dan dibenahi, termasuk piring-piring dari bak reservoir untuk mengaliri sisa air yang melimpah dari sumber, juga untuk estetika bangunan yang dibangun.
“Dilihat dari aspek keberfungsian sarana yang dibangun sudah baik, namun perlu pembenahan untuk estetika bangunan. Maka lakukan perbaikan sesuai dengan catatan yang sudah diberikan. Kemudian difoto yang sudah diperbaiki dan dilihatkan hasil foto perbaikannya. Maka baru segera bisa dilakukan proses serah terima, sehingga BP SPAMS bisa pula berperan lebih maksimal,” ujarnya.
Adapun dana yang digunakan dalam pembangunan sarana PAMSIMAS Padang Mantuang tersebut sebesar Rp 200.680.000, terdiri 80 % bersumber dari APBN sebesar Rp 160.544.000, dan swadaya masyarakat sebanyak 20 % In Cash sebesar Rp. 8.027.000 dan dari In Kind sebesar Rp. 32.109.000.
Total jiwa yang akan memanfaatkan sarana PAMSIMAS adalah sebanyak 300 Jiwa dari 70 KK. Sumber air berasal dari mata air dengan kapasitas sumber sebesar 0,4 Liter/ detik. Sedangkan sarana yang dilakukan uji fungsi adalah intake sebanyak 1 unit, bak reservoar sebanyak 1 unit dan kran umum (KU) sebanyak 1 unit.
Kemudian pipa transmisi yang terpasang di lokasi yang lagi sedang musim durian tersebut sepanjang 10 Meter dan pipa distribusi sepanjang 3.300 meter dengan SR yang sudah masuk ke rumah sebanyak 17 rumah.
Setelah lokasi Padang Mantuang dilakukan uji fungsi, Ketua DPMU beserta rombongan, melakukan uji fungsi ke lokasi kedua yaitu Pasa Karambia Nagari Guguk Kecamatan 2X11 Kayutanam yang berdekatan dengan Padang Mantuang.
Rahmat Tuanku Sulaiman